Analisis korelasi penurunan permukaan tanah dengan penurunan muka air tanah dan dampaknya terhadap perluasan banjir di Jakarta Selatan
P eningkatan aktifitas pembangunan dan urbanisasi di Jakarta Selatan telahmeningkatkan pengambilan air tanah. Pengambilan air tanah secara terus menerusdengan pengelolaan yang buruk dapat menyebabkan terjadinya penurunan muka airtanah dan memicu terjadinya penurunan permukaan tanah secara berkelanjutan.Penurunan permukaan tanah menyebabkan berbagai macam masalah yang seriusdan bersifat destruktif, salah satunya adalah meluasnya daerah ancaman banjir.Banjir menyebabkan lumpuhnya ekonomi, korban jiwa, masalah kesehatan sertasemakin rendahnya permukaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuihubungan penurunan permukaan tanah dengan penurunan muka air tanah danluasan area ancaman banjir akibat penurunan permukaan tanah. Metode penelitiandilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder yang kemudiandianalisis untuk mendapatkan hasil yang objektif. Data primer berupa jenis tanahpermukaan, sedangkan data sekunder berupa data litologi bawah permukaan, datapengukuran penurunan tanah, data muka air tanah, dan data daerah ancaman banjir.Hasil kajian ini menunjukkan bahwa litologi bawah permukaan didominasi olehlapisan lempung. Lapisan ini memiliki ketebalan 171 m dan masih berada dalamkondisi belum terkonsolidasi. Jenis tanah di permukaan juga didominasi olehlempung dengan sifat tanah yang homogen dan plastis serta memiliki sifat fisik nilairata-rata bobot isi tanah asli (É£) sebesar 1,272 g/cm3; nilai rata-rata bobot isi kering(É£d) sebesar 1,254 g/cm3; nilai rata-rata kadar air (w) sebesar 1,626 %; nilai ratarata derajat kejenuhan sebesar 23,748 %; nilai rata-rata porositas sebesar 46,689 %;dan nilai rata-rata angka pori (e) sebesar 1,547. Penurunan permukaan tanah didaerah penelitian tidak memiliki korelasi terhadap penurunan muka air tanah. Gariskecenderungan pada kurva regresi linier menunjukkan hubungan yang negatif.Terjadi pertambahan luas area ancaman banjir yang cukup signifikan pada zonaancaman banjir tinggi sebesar 7,159 % dengan pertambahan luas 1.044,834 haakibat penurunan permukaan tanah.
I ncreased development activities and urbanization in South Jakarta haveincreased groundwater extraction. Continuous withdrawal of groundwater withpoor management can lead to a decrease in the groundwater level and trigger asustainable subsidence of the soil surface. Land subsidence causes various kinds ofserious and destructive problems, one of which is the expansion of flood inundationareas. Floods cause economic paralysis, loss of life, health problems and thelowering of the soil surface. The purpose of this study is to determine therelationship between land subsidence and lowering of the groundwater level andthe area of the threat of flooding due to land subsidence. The research method isconducted using primary and secondary data which were then analyzed to obtainobjective results. The primary data is in the form of surface soil types, while thesecondary data is in the form of subsurface lithology data, land subsidencemeasurement data, groundwater table data, and flood hazard area data.. Theresults of this study indicate that the subsurface lithology is dominated by claylayers. This layer has a thickness of 171 m and is still unconsolidated. The soil typeon the surface is also dominated by clay with homogeneous and plastic soilproperties and has physical properties with an average original soil bulk density(É£) of 1,272 g/cm3; the average value of dry bulk (É£d) is 1,254 g/cm3; the averagevalue of water content (w) is 1,626%; the average value of the degree of saturationis 23,748%; the average value of porosity is 46,689 %; and the average void ratio(e) is 1,547. Land subsidence in the study area has no correlation with the loweringof the groundwater level. The trend line on the linear regression curve shows anegative relationship.. There was a significant increase in the flood inundation areain the high flood hazard zone of 7,159% with an increase in the inundation area of1.044,834 ha due to land subsidence.