Pemetaan titik timbunan dan komposisi sampah liar di Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4
S ungai Ciliwung Segmen 4 merupakan salah satu bagian dari Sungai Ciliwung yang melintasi dua provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Sungai Ciliwung Segmen 4 melintasi Kota Depok dengan panjang ±24 Km. Penelitian ini berlokasi di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4. Menurut PERMEN PU NO 28 tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis sempadan Danau dinyatakan bahwa bantaran sungai tidak boleh digunakan untuk permukiman, hanya dapat digunakan untuk kegiatan tertentu. Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4 dengan segala aktifitasnya tidak terlepas dari timbulnya sampah termasuk permasalahan yang ditimbulkan, yaitu adanya titik timbunan sampah liar di sepanjang Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4 yang menyebabkan pencemaran air di Sungai Ciliwung dan merusak estetika lingkungan. Hal ini diperburuk karena belum terlayaninya pengelolaan sampah di Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4. Data dari Dinas Kebersihan Kota Depok tahun 2010 jumlah sampah yang terlayani sebesar 48%. Menurut Jumlah penduduk Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4 adalah 66.121 Jiwa yang melewati 9 kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 43 titik timbunan sampah liar di sepanjang Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4. Volume timbunan sampah liar di bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4 adalah 20.178 m3. Komposisi sampah yang paling dominan dari masing-masing sumber sampel pengukuran adalah sampah organik, yaitu sebesar 50%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 17%, kertas sebesar 9%, kayu sebesar 8%, gelas/kaca sebesar 7%, kain sebesar 3%, dan karet/kulit, logam dan lain-lain sebesar 2%. Hasil studi timbunan dan komposisi sampah memiliki hubungan dengan perilaku masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Ciliwung Segmen 4, diantaranya yaitu titik timbunan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah penduduk, ketersediaan wadah sampah, dan cara penanganan sampah. Upaya penanggulangan titik sampah dapat dibagi menjadi 3 aspek, yatu aspek peruntukan lahan, aspek teknis pengelolaan sampah dan peran serta masyarakat.
C iliwung River Segment 4 is one part of the Ciliwung River across two provinces, West Java and Jakarta. Segment 4 Ciliwung River crosses the city of Depok with a length of ± 24 Km.This research is located along the banks of the Ciliwung River’s flood Ciliwung in segment 4. According PERMEN PU NO 28 2015 regarding the Stipulation Line Border Line Border Rivers and Lakes stated that river bank should not be used for settlement, can only be used for certain activities. Segment 4 with all the activities can not be separated from the onset of rubbish including the problems posed, namely the existence of illegal landfill waste points along the Ciliwung River flood in Segment 4 that causes water pollution in the Ciliwung River and ruin the aesthetics of the environment. This is exacerbated because there is no waste management service in Ciliwung River flood in Segment 4. Total population of the Ciliwung River flood in Segmen 4 66.121 across nine wards. The results showed a 43 point heap along the Ciliwung River flood in Segment 4. Volume illegal waste at Ciliwung River’s flood in Segment 4 is 20.178 m3. Waste composition most dominant is organic waste, by 50%, followed by plastic waste by 17%, the paper by 9%, wood by 8%, glass / glass at 7%, the fabric of 3% and rubber / leather, metals and others 2%. The results of the study point heap and waste composition has a relationship with the behavior of the people who live in Ciliwung River flood Segmnen 4, among which point pile affected by a large number of people, availability of waste containers, and ways of handling waste. Efforts to control the point of waste can be divided into three aspects, yatu aspects of land use, technical aspects of waste management and community participation.