Penanganan banjir dan genangan di daerah jalan Kyai Tapa dengan konsep sistem drainase berwawasan lingkungan
B anjir dan genangan di Jalan Kyai Tapa telah menjadi permasalahan yang berkelanjutan. Kawasan resapan air yang kurang, kapasitas Saluran Drainase Kyai Tapa yang kurang memadai, Kali Grogol sebagai outlet Saluran Drainase Kyai Tapa juga tidak memadai kapasitasnya dan pentingnya peranan kawasan disekitar Jalan Kyai Tapa sebagai kawasan pemukiman, perkantoran, perdagangan dan pendidikan membuat penulis tertarik untuk membantu menyelesaikan masalah banjir dan genangan di Jalan Kyai Tapa. Dalam penanganannya Saluran Drainase Kyai Tapa diperlakukan menjadi 4 kondisi, yaitu (1) Kondisi saluran dan pompa eksisting, (2) Kondisi saluran dan pompa eksisting dengan diterapkannya rain water harvesting, (3) Normalisasi saluran dan pompa eksisting dengan adanya rain water harvesting, (4) Meningkatkan kapasitas pompa dengan kondisi saluran setelah normalisasi dan adanya rain water harvesting. Selain dari aspek teknis, penanganan banjir dan genangan dilakukan juga dari aspek non teknis yang berwawasan lingkungan. Dari hasil analisis hidrologi didapat bahwa debit banjir yang digunakan adalah periode ulang 10 tahun berkisar 6,66 m3/detik sampai 24,07 m3/detik. Berdasarkan analisis hidrolika menggunakan software HEC RAS didapatkan bahwa penanganan banjir dan genangan dapat teratasi setelah saluran drainase berada di pemodelan kondisi ketiga, yaitu normalisasi saluran dan pompa berkapasitas 2,5 m3/detik dengan adanya rain water harvesting.
F loods and puddles on Jalan Kyai Tapa have become a sustainable problem. Less water absorption areas, inadequate Kyai Tapa Drainage Channel capacity, Grogol River as Kyai Tapa Drainage Channel outlet is also inadequate and the importance of the area around Jalan Kyai Tapa as residential, office, commercial and educational areas allows writers to help solve Flooding and puddle problems in Jalan Kyai Tapa. In handling the drainage channel Kyai Tapa is treated into 4 conditions, namely (1) condition of existing drains and pumps, (2) condition of existing drains and pumps with rain water harvesting, (3) Normalization of existing channels and pumps in the presence of rain water harvesting, 4) Increase pump capacity with channel condition after normalization and rain water harvesting. Apart from the technical aspects, flood handling and puddles are also carried out from non-technical aspects that are environmentally sound. From the results of hydrological analysis it is found that the flood discharge used is a 10-year repeat period ranging from 6.66 m3 / second to 24.07 m3 / sec. Based on hydraulics analysis using HEC RAS ​​software it is found that flood and puddle handling can be overcome after drainage channel is in third condition modeling, channel normalization and pump with 2.5 m3 / second with rain water harvesting.