Analisis simulasi tinggi muka air Sungai Banjir Kanal Timur Semarang menggunakan software hec- ras 5.0.7
S emarang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai lokasi berdekatan dengan laut jawa serta memiliki beberapa daerah yang berada di ketinggian atau daerah pegunungan. Sungai Banjir Kanal Timur Semarang merupakan salah satu sungai yang berfungsi sebagai pengendali banjir yang dibangun oleh pemerintah Semarang namun saat ini sungai tersebut belum optimal sehingga menyebabkan banjir di Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi muka air Sungai Banjir Kanal Timur untuk dijadikan acuan dalam penanganan masalah banjir. Untuk menghitung debit banjir dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Hidograf Satuan Sintetik Nakayasu serta menggunakan kala ulang 50 tahun. Untuk pemodelan sungai tersebut digunakan program/software HEC-RAS 5.0.7. diketahui debit banjir rancangan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dengan debit banjir pada periode ulang 2 tahun = 235,49 m3/detik, periode ulang 5 tahun = 287,80 m3/detik, periode ulang 10 tahun = 319,96 m3/detik, periode ulang 25 tahun = 355,45 m3/detik, dan periode ulang 50 tahun = 382,09 m3/detik. setelah di lakukan proses running HEC-RAS maka didapatkan hasil ketinggian banjir maksimum 2.45 m pada kala ulang 2 tahun (Q20), Ketinggian banjir maksimum 2.79 m pada kala ulang 5 tahun (Q5), Ketinggian banjir maksimum 2.99 m pada kala ulang 10 tahun (Q10), Ketinggian banjir maksimum 3.24 m pada kala ulang 25 tahun (Q25) serta terakhir ketinggian banjir maksimum 3.43 m (Q50). Dari data yang sudah diketahui maka dapat diketahui hasil beberapa penampang sungai yang terdapat luapan banjir melebihi kapasitas sungai Banjir Kanal Timur Semarang.
S emarang is the capital city of Central Java Province which is located close to the Java Sea and has several areas that are in high altitude or mountainous areas. The East Semarang Flood Canal River is one of the rivers that functions as flood control which was built by the Semarang government, but currently the river is not optimal, causing flooding in Semarang. This study aims to determine the water level of the East Flood Canal River to be used as a reference in handling flood problems. To calculate the flood discharge in this study the author uses the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph method and uses a 50-year return period. For modeling the river, the HEC-RAS 5.0.7 program/software was used. It is known that the design flood discharge uses the Nakayasu Synthetic Hydrograph Unit with flood discharge at a return period of 2 years = 235,49 m3/second, a return period of 5 years = 287,80 m3/second, a return period of 10 years = 319,96 m3/second, 25 year return = 355,45 m3/second, and 50 year return period = 382,09 m3/second. After running the HEC-RAS process, the results obtained are a maximum flood height of 2.45 m on a 2 year return period (Q2), a maximum flood height of 2.79 m on a 5 year return period (Q5), a maximum flood height of 2.99 m on a 10 year return period ( Q10), the maximum flood height is 3.24 at the 25 year return period (Q25) and finally the maximum flood height is 3.43 m (Q50). From the data that is known, it can be seen that the results of several cross sections of rivers that have overflowing floods exceed the capacity of the Semarang Timur Flood Canal.