Studi evaluasi gas buang H2S, CO dan CO2 terhadap kualitas udara akibat proses uji produksi Sumur Dieng-8 di lapangan panas bumi Dieng Jawa Tengah
S umur DNG-8 dengan kedalaman 1866m, adalah salah satu sumur di antara 26 (dua puluh enam) sumur yang telah dibor di lapangan panasbumi Dieng. Lapangan yang terletak kurang lebih 26 km dari kota Wonosobo ini luasnya sekitar 107.352 ha dan berada pada ketinggian 2062 m di atas permukaan laut dengan reservoir dominasi air, yang bersuhu antara 200-300 C. Pengembangan lapangan tersebut, rencananya untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panasbumi sebesar 55 MW.Secara periodik, biasanya dilakukan uji produksi terhadap sumur-sumur produksi, termasuk sumur DNG-8. Uji produksi semacam ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan produksi sumur tersebut yang selanjutnya dapat dihitung berapa kapasitas elektriknya yang lazimnya dinyatakan dalam satuan MWe (mega watt electric).Pada saat uji produksi telah terjadi pelepasan sejumlah gas ke udara yang diperkirakan bisa menjadi bahan pencemar udara ke dalam atmosfir. Beberapa contoh gas diambil pada pagi, siang dan sore hari dari empat titik lokasi yang berbeda jarak dan arahnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konsentrasi H2S berada di atas ambang batas baku mutu standar yang diijinkan, sedang CO berada di bawahnya. Pengaruh CO terhadap kualitas udara termasuk kategori baik, sebaliknya H2S termasuk kategori berbahaya. Konsentrasi dan pengaruh CO2 terhadap kualitas udara masih tergolong rendah.Selain itu, konsentrasi juga ditentukan secara teoritis dengan menggunakan model disperse dari Gauss dan metoda “Percobaan 2 faktorial Blok Lengkap Random†digunakan sebagai ulasan statistiknya. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi maksimum ketiga parameter H2S. CO dan CO2 rata-rata berada pada jarak 0,6 km dari sumur DNG-8.
W ell DNG-8 with a depth of 1866m, is one of the 26 (twenty six) wells that have been drilled in the Dieng geothermal field. The field, which is located approximately 26 km from the city of Wonosobo, covers an area of approximately 107,352 ha and is located at an altitude of 2062 m above sea level with a water-dominated reservoir, which has a temperature between 200-300 C. Development of the field is planned for the construction of a geothermal power plant as large as 55 MW.Periodically, production tests are usually carried out on production wells, including DNG-8 wells. This kind of production test is carried out to determine the production capacity of the well, which can then be calculated how much electrical capacity is usually expressed in units of MWe (electric mega watt).During the production test, there was a release of a number of gases into the air which are thought to be polluting air into the atmosphere. Several gas samples were taken in the morning, afternoon and evening from four locations with different distances and directions. The results showed that the concentration of H2S was above the allowable standard quality standard, while CO was below it. The effect of CO on air quality is categorized as good, whereas H2S is categorized as dangerous. The concentration and effect of CO2 on air quality is still low.In addition, the concentration is also determined theoretically using the disperse model from Gauss and the method "Complete Random Block 2 factorial Experiment" is used as a statistical review. The results show that the maximum concentrations of the three H2S parameters. The average CO and CO2 are located at a distance of 0.6 km from the DNG-8 well.