DETAIL KOLEKSI

Studi evaluasi penyebaran SPM (suspended particulated matter) dan PM 10 di lima kawasan peruntukan DKI Jakarta


Oleh : Yuvika Ekawati

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2004

Pembimbing 1 : Mulyadi Cokroharjono

Pembimbing 2 : Bambang lswanto

Subyek : Air - Quality control

Kata Kunci : SPM (suspended partikulate matter), PM 10, metode gravimetric

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2004_TA_STL_08299075_Halaman-Judul.pdf
2. 2004_TA_STL_08299075_Bab-1.pdf
3. 2004_TA_STL_08299075_Bab-2.pdf
4. 2004_TA_STL_08299075_Bab-3.pdf
5. 2004_TA_STL_08299075_Bab-4.pdf
6. 2004_TA_STL_08299075_Bab-5.pdf
7. 2004_TA_STL_08299075_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2004_TA_STL_08299075_Lampiran.pdf

S PM (Suspended Partikulate Matter) dan PM10 di DKI Jakarta semakin memburuk dapat dilihat pada waktu-waktu tertentu yang menimbulkan kabut kabut yang dapat menghalangi lalu lintas jalan, sehingga dengan penelitian ini dapat diketahui penyebaran SPM & PM10 di DKI Jakarta. Pengukuran konsentrasi SPM dilakukan dengan menggunakan alat HVS (High Volume Sampler, dan dianalisa dengan metode gravimetric. Metode dan alat ini sudah umum digunakan untuk mengukur SPM dan lebih sederhana . sedangkan untuk PM10 digunakan 55 % dari konsentrasi SPM yang didapat menurut Jurnal Meteorologi dan Geofisika Volume 3 No. 3 bulan Juli - September 2002 yang ditulis oleh Eka Suharguniyawan dan Riri .h Nasution.Pemantauan kualitas udara ambient diperlukan untuk memberikan informasi tentang kondisi pencemaran udara dan distdbusi polutan SPM dan PM10 di kawasan penelitian sehingga dapat diambil tindakan-tindakan serta kebijaksanaan bagi masyarakat yang bermukim disekitamya. Untuk itu dilakukan pengukuran terhadap paramete @encemar uadara SPM & PM10 pada pertengahan bulan Mei 2003 sampai aw~I bulaa Juli 2003 dengan 9 kali pengukuran. .lndikasi pencemaran udara di kelima kawasan penelitian di OKI Jakarta ini adalah emisi kendaran bermotor, kemacetan lalu lintas, berpotensi terhadap masalah pencemaran udara sector transportasi mempunyai kontribusi yang cukup berarti terhadap pemaparan pencemaran udara terutama di kawasan padat kendaraan yang bukan kawasan industri.Hasil pengukuran konsentrasi tertinggi SPM di lapangan adalah sebesar1288.75 ug/Nm3 untuk PM10 adalah sebesar 708.21 ug/Nm3• Kedua konsentrasi ini terjadi di kawasan Delta Bandengan sebabagai kawasan perindustrian.Sedangkan konsentrasi SPM & PM10 terendah terjadi di kawasan Kemayoran sebagai kawasan perkantoran dengan konsentrasi SPM sebesar 113,83 ug/Nm3 dan 62.61 ug/Nm3 untuk PM10, tapi dari 9 kali sampling konsentrasi terendah banyak terdapat pada kawasan Monas maka dapat dikatakan Monas merupakan Kawasan yang paling rendah konsentrasinya.Dari hasil data konsentrasi kemudian dipetakan kedalam peta dengan batas wilayah penelitian yang masa kawasan Bandengan adalah kawasan dengan konsentrasi tertinggi dari keempat kawasan lainnya yang kemudian diikuti oleh kawasan Glodok, Ancol, Kemayoran dan terendah Monas. Sefama periode pengukuran, kecepatan angin rata-rata tertinggi terjadi pada periode pertama 21 Mei 2003 - 22 Mei 2003 sebesar 3.4 km/jam yang bergerak ke arah utara.

S PM (Suspended Partikulate Matter) & PM10 in DKI Jakarta progressively deteriorate can be seen at certain times which generate fogs able to hinder road traffic, so that with this research can know by spreading of SPM & PM 10 in DKI Jakarta. Measurement of concentration of SPM done by using appliance of HVS (High Volume Sampler) and analysed with method of gravimetric. Method and this appliance have used public to measure SPM and more simple. While for PM1 O used by 55 % from concentration of SPM got according to Journal Meteorology and Geoplaysics Volume 3 No. 3 July months - September 2002 written by Eka Suharguniyawan and Riri . I. Nasution.Monitoring of quality of air of ambient needed to have information about condition of contamination of distribution and air of polutant SPM and of PM10 in research area so that can be taken by actions and also wisdom to society which living around him. Is for that done oy measurement to parameter polutan of SPM air & PM10 at mid of May month 2003 until early July month 2003 by 9 times of measurement.Indication contamination of air in is fifth of research area in this DKI Jakarta is emission of vehide motorize, traffic jam have, potency to problem of contamination of air of sector transportation have contribution which enough mean to presentation contamination of air especially in solid area of vehicle which non industrial area.Result of measurement of highest concentration of SPM in field is equal to1288.75 ug/Nm3 for PM10 is equal to 708.21 ug/Nm3. Both of this concentration happened in Delta area of Bandengan industrial area. While concentration of SPM & PM10 lowest happened in Major area as white colars area with concentration of SPM equal to 113,83 ug/Nm3 and 62.61 ug/Nm3 for PM10, but from 9 times concentration sampling of lowest many there are at area of Monas hence can be told Monas represent lowest Area of its concentration.From result of concentration data is then mapped into map with regional boundary of research which a period off to area of Bandengan is area with highest concentration from is fourth of other area which is then followed by area of Glodok, Ancol, Kemayoran and Monas lowest. During period of measurement, speed of highest mean wind happened at first period 21 May 2003- 22 May 2003 equal to 3,4 km I peripatetic hour northwards.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?