Hubungan tingkat pendidikan dengan jumlah kehamilan pada ibu berusia 30-44 tahun di puskesmas kecamatan tambora
T ambora pada tahun 2010 adalah kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk kedua terbesar di Jakarta dengan tingkat kepadatan 14.469 jiwa/km2. Berdasarkan fakta tersebut sangatlah penting mengendalikan kepadatan penduduk di daerah ini, salah satunya adalah dengan membatasi jumlah kelahiran. Pada penelitian-penelitian sebelumnya disebutkan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan fertilitas seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menentukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan jumlah kehamilan pada ibu berusia 30-44 tahun di Puskesmas Kecamatan Tambora. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Tambora dengan jumlah sampel sebanyak 141 sampel. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang menggunakan data rekam medik bagian kebidanan Puskesmas Kecamatan Tambora. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Chi square. Analisis data dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics versi 22 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Hasil analisis Chi-square pada penelitian ini menujukan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu (p = 0,717), status pekerjaan ibu (p = 2,331), usia ibu saat menikah pertama kali (p = 16,120), riwayat pemakaian KB (p = 2,524), dan status pekerjaan suami (p = 0,052) dengan jumlah kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tambora. Penelitian ini menunjukan tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia ibu saat menikah pertama kali, pemakaian KB, dan pekerjaan suami tidak berpengaruh terhadap jumlah kehamilan pada ibu berusia 30-44 tahun di Puskesmas Kecamatan Tambora.
T ambora, in 2010, is the second sub-district that has largest population density in Jakarta which contain14.469 people per km2. Based on these facts it is important to control the population density in this area, one of which is to limit the number of births. Previous studies mentioned that education is one of the factors that play a role in determining woman fertility. Therefore, this study was conducted to establish the correlation between education level and number of pregnancies among women aged 30-44 years old at Tambora Sub-district Health Centre. This study was conducted at Tambora Sub-district Health Centre with 141 samples. This study is cross-sectional observational analytic that uses medical records from obstetrics division at Tambora Sub-district Health Centre. Statistical tests in this study using Chi square test. Data analysis was performed using IBM SPSS Statistics release 22 and level of significance was set at 0,05. Chi-square analysis results showed that there is no correlation between woman’s education level (p = 0,717), woman’s employment status (p = 2,331), woman’s age at first marriage (p = 16,120), history of family planning (p=2,524), and partner’s employment status (p = 0,052) with number of pregnancies at Tambora Sub-district Health Centre. This study shows that a woman's education level, woman’s employment status, woman’s age at first marriage, history of family planning, and partner’s employment status did not affect the number of pregnancies among women aged 30-44 years in the Health Center Tambora.