Analisis pemilihan alternatif bangunan air dalam pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Meragin
P erkembangan wilayah pada suatu daerah akan menyebabkan kebutuhan air terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Pemenuhan kebutuhan pangan dan aktivitas penduduk selalu erat kaitannya dengan kebutuhan akan air. Tuntutan tersebut tidak dapat dihindari, tetapi haruslah diprediksi dan direncanakan pemanfaatan sebaik mungkin. Sungai merupakan salah satu sumber air di daratan, yang mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah tertentu. Sungai merupakan sumber bagi kehidupan manusia yang dapat dimanfaatkan untuk sumber air baku, kebutuhan irigasi dan drainase alam, atau bisa digunakan untuk PLTA, pelayaran,perikanan dan industri. Kabupaten Merangin memiliki potensi air permukaan yang cukupmelimpah. Akan tetapi perubahan luasan daerah tangkapan hujan dan perubahan morfologi sungaiakibat penggundulan hutan dan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang belakangan marak terjadi menyebabkan ketersediaan air bersih semakin lama semakin menurun, ini ditandai dengan terjadinya defisit air pada saat musim kemarau dan banjir bandang pada saat musim penghujan. Sungai Batang Merangin merupakan salah satu sungai di Kabupaten Merangin yang memiliki potensi mengalirkan air yang dapat diandalkan sepanjang tahunnya, akan tetapi kerusakan pada daerah tangkapan hujan dan perubahan morfologi sungai pada sepanjang sungai akibat penambangan liar menyebabkan sungai tersebut sering meluap yang mengakibatkan terjadinyabanjir di beberapa wilayah. Mengingat kecenderungan ketersediaan air khususnya dari air permukaan (sungai) yang tetap sedangkan kebutuhan yang terus meningkat akibat semakin bertambahnya jumlah penduduk, agar tidak terjadi kekurangan air serta mengurangi terjadinya banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Merangin maka perlu dilakukan upaya-upaya efisiensi dan optimalisasi ketersediaan air. Optimalisasi ketersediaan air sungai dapat dilakukan dengan manajemen air. Manajemen air dapat dikelola dengan berbagai alternatif tipe bangunan penampung air yang disesuaikan dengan kondisi lahan, ketersediaan air dan kebutuhan air. Manajemen air pada penelitian ini adalah mengelola air pada saat musim hujan dan menjadi cadangan air pada saat musim kemarau. Secara geografis, Kabupaten Merangin terletak pada101032’39†– 102038’35†Bujur Timur dan antara 01039’23†– 02046’09†Lintang Selatan dengan batas-batas administrasi Kabupaten Merangin adalah : • Sebelah Utara : Kabupaten Sarolangun • Sebelah Selatan : Kabupaten Kerinci • Sebelah Timur : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo • Sebelah Barat : Kabupaten Rejang Lebong (Provinsi Bengkulu) Kabupaten Merangin terbentuk dari pemekaran Kabupaten Sarolangun Bangko menjadi wilayah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun. Terbentuknya Kabupaten Merangin adalah berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 54 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999. Kabupaten Merangin merupakan suatu kabupaten yang terletak di Provinsi Jambi dengan luas 7.679 km2 atau 767.900 ha terdiri dari dataran tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Secara administrasi pemerintahan, pembagian wilayah Kabupaten Merangin terus mengalami pemekaran.
R egional development in an area will cause water demand to continue to increase along with the rate of population growth. Meeting the food needs and activities of the population is always closely related to the need for water. This demand cannot be avoided, but it must be predicted and planned for the best possible use. The river is one of the mainland water sources, which has the function of collecting rainfall in a certain area. The river is a source of human life that can be used for raw water sources, natural irrigation and drainage needs, or can be used for hydropower, shipping, fisheries and industry. Merangin Regency has abundant surface water potential. However, changesin catchment area and changes in river morphology due to deforestation and unlicensed gold mining (PETI) which have recently occurred have caused the availability of clean water to continue to decline, this is indicated by the occurrence of water deficits during the dry season and flash floods when rainy season. Batang Merangin River is one of the rivers in Merangin Regency which has the potential to flow reliable water throughout the year, but damage to the catchment area and changes in river morphology along the river due to illegal mining causes the river to overflow which often results in flooding in several areas. Considering the tendency of water availability, especially from surface water (river) which remains constant while the need continues to increase due to increasing population, so there is no water shortage and reducing flooding in some areas inMerangin District, it is necessary to make efforts to improve efficiency and optimize wateravailability. Optimizing river water availability can be done with water management. Water management can be managed with various alternative types of water storage buildings that are adapted to land conditions, water availability and water needs.Water management in this study is to manage water during the rainy season and become a water reserve during the dry season. Geographically, Merangin Regency is located at 101032 '39 "- 102038 '35" East Longitude and between 01039 '23 "- 02046 '09" South Latitude with Merangin Regency administrative boundaries are:• North Side : Kabupaten Sarolangun, • South Side : Kabupaten Kerinci, • East Side : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo, • West Side : Kabupaten Rejang Lebong (Provinsi Bengkulu) Merangin Regency was formed from the division of Sarolangun Bangko Regency into Merangin Regency and Sarolangun Regency. The formation of Merangin Regency is based on the Law of the Republic of Indonesia No. 54 of 1999 dated 4 October 1999. Merangin Regency was formed from the division of Sarolangun Bangko Regency into Merangin Regency and Sarolangun Regency. The formation of Merangin Regency is based on the Law of the Republic of Indonesia No. 54 of 1999 dated 4 October 1999. Merangin Regency is a regency located in Jambi Provincewith an area of 7,679 km2 or 767,900 ha consisting of highlands, medium plains and lowlands. In terms of government administration, the division of Merangin Regency continues to experience expansion.