Penerapan perawatan perbaikan untuk menurunkan kendala teknis pada lini produksi alpha
S istem perawatan di PT X Indonesia, khususnya lini produksi ALPHA masih belum efektif. Persentase kendala teknis tahun 2017 adalah sebesar 10,37%, terdapat 4 komponen yang sering rusak pada lini produksi ALPHA yaitu Poros Tambahan Agitator, Area Pemanas Vertikal, Thread Ring Adjuster dan Pusher pada mesin pengemas. Untuk menganalisis 4 komponen ini digunakanlah metode Fish Bone untuk mendapatkan segala kemungkinan penyebab dari mode kegagalan yang ada. FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) untuk mendapatkan nilai RPN tertinggi, kemudian fokus perbaikan akan berbanding lurus dengan tingginya nilai RPN. FTA digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Hasil analisis-analisis ini berupa saran modifikasi beberapa komponen dan penggantian tipe komponen yang lebih sesuai. Penerapan hasil dari analisis ini adalah pada tahun 2018, dan di tahun 2018 kendala teknis lini produksi ALPHA adalah 5,28%. Seiring dengan turunnya persentase kendala teknis, lini produksi ALPHA menghasilkan penghematan sebesar Rp. 465,620,836 juta rupiah dari perbedaan waktu mesin berhenti yang terjadi antara tahun 2017 dan 2018.
T he maintenance system at PT X Indonesia, especially the ALPHA production lane is still not effective. The percentage of technical stoppages in 2017 is 10.37%, there are 4 components often damaged on the ALPHA production lane, which are Extended Shaft Agitators, Heater Vertical Seal, Thread Ring Adjuster and Pusher on Packaging Machines. To analyze these 4 components, the Fish Bone method is used to obtain all possible causes of the existing failure mode. FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) is used to get the highest RPN value, later the focus of improvement will be directly go on the high value of RPN. FTA is used for identify risks that contribute to failure. The results of these analyses are modification suggestion for some components and replacing the type of component that is more suitable. The analysis result was used in 2018, and in 2018 the kendala teknis of the ALPHA production lane are 5.28%. Along with the decreasing of technical stoppages, the ALPHA production lane resulted in savings of Rp. 465,620,836 million rupiahs from the difference in downtime that occurred between 2017 and 2018.