Pengaruh konsumsi probiotik lactobacillus reuteri terhadap penurunan jumlah total bakteri dan streptococcus sanguinis pada saliva : kajian pada pasien pengguna orthodonti cekat (laporan penelitian)
S alah satu bakteri penyebab gingivitis adalah Streptococcus sanguinis. Menurut RISKESDAS 2007, persentase penyakit periodontal mencapai 23,5%. Probiotik Lactobacillus reuteri menghasilkan reuterin dan reutericyclin yang memiliki efek antimikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi probiotik L.reuteri ATCC 55730 terhadap jumlah total bakteri dan S. sanguinis dalam saliva pasien yang menjalani perawatan ortodonti cekat sebelum dan sesudah konsumsi probiotik selama 2 minggu. Penelitian ini menggunakan metode plate count untuk stok sampel saliva. S. sanguinis ATCC-10556 dibiakkan dalam Brain Heart Infusion agar pada suhu 37 °C selama 24 jam dalam kondisi anaerob. Sampel bakteri S. sanguinis dari kultur dan saliva dari stok diekstraksi dengan metode Heat shock. Jumlah total target DNA dianalisis dengan teknik Real-Time PCR menggunakan SYBR green dan gen spesifik 16S rRNA untuk S. sanguinis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada jumlah total bakteri dan S. sanguinis pada sampel saliva setelah 2 minggu mengkonsumsi probiotik L. reuteri. Uji T berpasangan menunjukkan bahwa jumlah total bakteri dan S. sanguinis memiliki perbedaan yang signifikan (p <0.05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumsi probiotik L. reuteri ATCC 55730 dapat mengurangi jumlah total bakteri dan S. sanguinis dalam saliva pasien yang menjalani perawatan ortodonti cekat dan dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit gingivitis.
O ne of the bacteria that cause gingivitis is Streptococcus sanguinis. According to RISKESDAS 2007, the percentage of periodontal disease reached 23.5%. Probiotics Lactobacillus reuteri produce reuterin and reutericyclin which have antimicrobial effects. The aim of this study is to investigate the effect of L.reuteri ATCC 55730 probiotics consumption on the total number of bacteria and S.sanguinis in the saliva of patients undergoing fixed orthodontic treatment before and after 2 weeks probiotic consumption. This study used plate count method for the stock of saliva sample. S. sanguinis ATCC-10556 was cultured in Brain Heart Infusion broth at 37 °C for 24 hours in anaerobic condition. Bacteria sample of S. sanguinis from culture and saliva samples from stock were extracted by Heat shock method. The total number of DNA target was analyzed by Real-Time PCR technique using SYBR green and 16S rRNA gene specific primers for S. sanguinis. The result of this study showed a significant decrease in total number of bacteria and S. sanguinis in saliva samples after 2 weeks consumption probiotic L. reuteri. Paired T-test showed that total number of bacteria and S. sanguinis have a significant difference (p<0.05). Based on these results, it can be concluded that L. reuteri ATCC 55730 probiotics consumption can reduce the total number of bacteria and S. sanguinis in the saliva of patients undergoing fixed orthodontic treatment and can be used as a preventive for gingivitis disease.