DETAIL KOLEKSI

Pengaruh ekstrak musa acuminata fraksi etanol dab etil asetat terhadap zona hambat pertumbuhan porphyromonas gingivalis (Laporan penelitian)


Oleh : Vega Hendrata

Info Katalog

Nomor Panggil : 613.2 HEN p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : drg. Jansen S.,SKM.

Pembimbing 2 : drs. Alfred P. M.Si.

Subyek : Porphyromonas gingivalis

Kata Kunci : musa acuminata, extract, inhibition zone, agar diffusion method.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KG_04011219_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_KG_04011219_Bab-1.pdf
3. 2015_TA_KG_04011219_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_KG_04011219_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_KG_04011219_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_KG_04011219_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_KG_04011219_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_KG_04011219_Bab-7.pdf
9. 2015_TA_KG_04011219_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2015_TA_KG_04011219_Lampiran.pdf

P isang merupakan buah memiliki nilai gizi yang tinggi, seperti vitamin c, kalsium, dan natrium. Selain sebagai buah konsumsi, pisang juga dikenal untuk mengobati amandel, diare, luka, dan sariawan. Manfaat lain pisang adalah sebagai antibakteri. Salah satu bakteri penyebab utama penyakit periodontal adalah Porphyromonas gingivalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan pengaruh ekstrak daging buah Musa acuminata fraksi etanol dan fraksi etil asetat terhadap pembentukan zona hambat biakan bakteri Porphyromonas gingivalis. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan memisahkan bahan pisang ke fraksi etanol dan etil asetat. Setelah itu dilakukan pengukuran zona hambat dengan metode difusi agar. Sampel diuji dengan 3 tingkatan konsentrasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daging buah Musa acuminata efektif dalam menghambat bakteri Porphyromonas gingivalis. Ekstrak fraksi etanol 10%, 15%, dan 20% menghasilkan diameter zona hambat masingmasing sebesar 30,25 mm, 31,89 mm, dan 33,42 mm. Ekstrak fraksi etil asetat 10%, 15%, dan 20% menghasilkan diameter zona hambat sebesar 28,95 mm, 31,44 mm, dan 30,44 mm. Ekstrak fraksi etanol 20% merupakan ekstrak yang paling efektif dalam menghambat bakteri Porphyromonas gingivalis, lebih baik 2,44 mm dibandingkan klorheksidin. Hasil penelitian ini diuji dengan perhitungan statistik One-way ANOVA. Penelitian lebih lanjut diharapkan melakukan uji klinis pada manusia.

B anana is a fruit with high nutritional value, such as vitamine c, natrium, and calcium. Beside being consumed as food, banana also known for its medicinal use for tonsilitis, diarrhea, wound, and mouth ulcer. Furthermore, banana also has antibacterial property. Porphyromonas gingivalis is one of bacterias which is the major cause for periodontal disease. This experiment aims to study and compare the effect of Musa acuminata pulp extract ethanol and ethyl acetate fractions in the formation of inhibition zone of Porphyromonas gingivalis bacteria cultures. The extract was made by separating banana component in ethanol and ethyl acetate frations. Afterward the inhibition zones were measured with agar diffusion method. The sample was tested with 3 different concentrations. The result showed Musa acuminata pulp extract is effective in inhibiting Porphyromonas gingivalis. Extract ethanol fraction 10%, 15%, and 20% resulted inhibition zone diameter 30.25 mm, 31.89 mm, and 33.42 mm respectively. Ethyl acetate fraction 10%, 15%, and 20% resulted inhibition zone 28.95 mm, 31.44 mm, and 30.44 mm. The concentration of 20% ethanol extract is the most effective in inhibiting Porphyromonas gingivalis, better than chlorhexidine 2.44 mm. All data was tested statistically using One-way ANOVA. This study should be followed by clinical trials in human

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?