D eksametason adalah salah satu obat anti-inflamasi yang sering digunakan. Penelitian telah banyak mengungkapkan efek samping deksametason terhadap pankreas. Kerusakan pankreas akibat deksametason dapat diminimalkan dengan pemberian antioksidan. Salah satu bahan dengan kandungan antioksidan yang tinggi adalah kulit bawang merah. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak kulit bawang merah terhadap pankreas akibat efek samping deksametason. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental murni yang menggunakan metode rancangan acak terkontrol. Sebanyak 33 ekor tikus dibagi menjadi empat kelompok perlakuan. Kelompok K- adalah tikus yang diberi pakan tinggi protein 20 g/hari dan minum ad libitum. Kelompok K+ adalah tikus yang diberi deksametason 0,13 mg/Kg/hari dan NaCMC. Kelompok P1 adalah tikus yang diberi deksametason 0,13 mg/Kg/hari dan ekstrak kulit bawang merah 200mg/Kg/hari. Kelompok P2 adalah tikus yang diberi deksametason 0,13 mg/Kg/hari dan ekstrak kulit bawang merah 400mg/Kg/hari. Perlakuan diberikan selama 14 hari dan tikus diterminasi pada hari ke-15 untuik diambil sediaan pankreas dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan H.E. Data hasil penelitian lalu dianalisis secara nonparametrik dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan adanya insulitis pankreas namun belum ditemukan adanya nekrosis. Terdapat perbedaan derajat insulitis yang bermakna antar kelompok perlakuan dengan derajat insulitis tertinggi terdapat pada kelompok K+ dan terendah pada kelompok P2 . Ekstrak kulit bawang merah mampu mencegah kerusakan histopatologi pankreas yang terjadi akibat pemberian deksametason.