Uji efektivitas kunyit sebagai antibakteri pertumbuhan streptococcus pyogenes
S treptococcus pyogenes tergolong bakteri gram positif, termasuk bakteri betahemolitik yang bersifat anaerob fakultatif. Bakteri ini merupakan mikroorganismepatogen yang menyebabkan berbagai penyakit antara lain faringitis, impetigo danendocarditis. Infeksi ini dapat berlanjut pada penyakit demam rematik danglomerulonephritis akut sebagai infeksi pasca Streptococcus. Senyawa aktif dalamrimpang kunyit mampu menghambat pertumbuhan bakteri positif-gram dannegative-gram seperti E.coli, Klebsiela pneumonie. Oleh sebab itu, perludilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui uji efektivitas ekstrakkunyit terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sesungguhnya denganmenggunakan metode difusi dengan teknik disk diffusion. Sampel menggunakanbakteri Streptococcus pyogenes dan ekstrak kunyit. Sampel tersebut dibagi dalamdua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Zona hambatyang timbul kemudian akan diukur dengan penggaris. Analisis data menggunakanSPSS versi 21 dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Hasil pengujian zona hambat ekstrak kunyit (Curcuma longa) telah mampumenghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada konsentrasiterendah yaitu konsentrasi 20%. Dari uji Kruskal-Wallis, keempat konsentrasi (80%, 60%, 40% dan 20%) dari ekstrak kunyit menunjukkan perbedaan yangbermakna terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Kemudiandilakukan uji lanjutan dengan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa ekstrakkunyit dengan berbegai konsentrasinya memiliki perbedaan dengan kontrol positifamoxisilin dan kontrol negatif etanol 96%. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kunyit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada semua variasi konsentrasi ekstrak kunyit.
S treptococcus pyogenes is classified as gram-positive bacteria, including beta-cholesterol bacteria that are facultative anaerobes. These bacteria are microorganisms that cause various diseases including pharyngitis, impetigo and endocarditis. This infection can continue in rheumatic fever, acute danglomerulonephritis as a post Streptococcus infection. The active compounds in turmeric shrimp can inhibit the growth of gram-positive and negative-gram bacteria such as E. coli, Klebsiela pneumonie. Therefore, it is necessary to conduct a study that aims to determine the effectiveness of turmeric extract test on the growth of Streptococcus pyogenes bacteria. This research is a real experimental study using diffusion method with disk diffusion technique. The sample uses the bacteria Streptococcus pyogenes and turmeric extract. The sample was divided into two groups, namely the control group and the treatment group. The zone of inhibition that arises will then be measured by a ruler. Data analysis using SPSS version 21 with a significance level of 0.05. The results of testing the inhibitory zone of turmeric extract (Curcuma longa) have been able to inhibit the growth of Streptococcus pyogenes bacteria at a low concentration of 20%. From the Kruskal-Wallis test, the four concentrations (80%, 60%, 40% and 20%) of turmeric extract showed significant differences in the growth of Streptococcus pyogenes bacteria. Steering carried out further testing with the Mann-Whitney test showed that turmeric extract with various concentrations differed from positive control of amoxicillin and negative control of 96% ethanol. This study showed that turmeric extract was able to inhibit the growth of Streptococcus pyogenes bacteria in all variations of the concentration of turmeric extract.