Efektivitas anti fungal nano kitosan dari eksoskeleton kumbang tanduk (xylotrupes gideon l) terhadap candida albicans (in vitro) (Laporan Penelitian)
N ano kitosan merupakan hasil modifikasi fisik dari kitosan yang umumnyaberasal dari cangkang hewan laut, namun juga terdapat dalam eksoskeletonserangga. Kitosan merupakan polimer alam yang dapat berperan dalammenghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, termasuk C.albicans. Dalampenelitian ini digunakan kitosan dari eksoskeleton kumbang tanduk (Xylotrupesgideon L). Tujuan penelitian ini untuk menguji daya hambat nano kitosanterhadap pertumbuhan C.albicans. Efek antifungal yang dihasilkan nano kitosankonsentrasi 3000 ppm terhadap pertumbuhan C.albicans diuji dengan metodedifusi menggunakan kertas cakram. Nano kitosan diencerkan menjadi masingmasingkelompok konsentrasi yaitu 3000 ppm, 2000 ppm, 1000 ppm, 500 ppmdan 250 ppm. Zona hambat yang terbentuk pada masing-masing kelompokkonsentrasi berbeda. Diameter zona hambat yang terbesar terdapat padakonsentrasi nano kitosan 3000 ppm dengan rata-rata 22,69 mm, dan diameter yangterkecil terdapat pada konsentrasi nano kitosan 250 ppm dengan rata-rata 12,35mm. Terdapat efektifitas yang berbanding terbalik antara konsentrasi nano kitosandengan pertumbuhan C.albicans.
N ano chitosan is physical modification from chitosan that came from the shells ofmarine animals, but also found in the exoskeletons of insects. Kitosan is naturalpolymer that can decrease bacterial and fungal growth including C.albicans. Inthis study used the chitosan from exoskeletons of rhinoceros beetle (Xylotrupesgideon L). The purpose of this study to determine the inhibition of the growth ofnano chitosan C.albicans. Nano chitosan antifungal effect from 3000 ppmconcentration was tested by diffusion method with paper , then Nano chitosan hadbeen reduced various concentration from 3000 ppm, 2000 ppm, 1000 ppm, 500ppm, until 250 ppm. Inhibition zone from each concentration was differentdepending from nano chitosan concentration. The widest inhibition zone was3000 ppm concentration with average diameter was 22.69 mm, and the narrowestinhibition zone at nano chitosan at 250 ppm concentration with average diameterwas 12,35 mm. There is an inverse relationship between nano chitosnconcentration with inhibition of C.albicans growth.