Identifikasi daftar risiko yang dapat disimulasi untuk virtual reality pada proyek gedung di Jakarta
P royek gedung bertingkat dapat dikatakan sebagai proyek yang berisiko tinggi karena item pekerjaannya cukup banyak dan tinggi pada struktur yang dibangun pekerjaan, maka K3 konstruksi berperan cukup penting dalam kelancaran pelaksaan proyek konstruksi. K3 konstruksi rutin melaksanakan safety induction kepada seluruh pekerja konstruksi saat pekerja masuk ke lingkungan proyek konstruksi dan setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai konstruksi. Dalam memberikan informasi kepada para pekerja terkait kondisi dan bahaya yang terdapat pada proyek konstruksi terdapat dua system informasi yang digunakan yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge, Maka dari itu safety induction kurang efektif dilakukan dan membuat pelaksaan pekerjaaan proyek konstruksi menjadi terhambat, dimana pekerja konstruksi belum mengetahui situasi yang terjadi pada saat melaksanakan suatu pekerjaan yang disosialisasikan oleh petugas K3. Dalam permasalahan tersebut maka harus dilakukan simulasi terlebih dahulu sebelum pekerja melakukan pekerjaannya, untuk melakukan simulasi tersebut dapat dilakukan dengan teknologi virtual reality. Penelitian dilakukan dengan menyebar kesioner kepada para staff K3 proyek Gedung di Jakarta kemudian data hasil kuesioner dihitung.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daftar resiko yang masih relevan termasuk tacit knowlede dan didapatkan 11 risiko pekerjaan yang termasuk tacit knowledge dari 38 risiko pekerjaan proyek konstruksi Gedung di Jakarta yang disebarkan.
A high-rise building project can be considered a high-risk project because the work items are quite a lot and high in the structure being built, the K3 of construction plays an important role in the smooth implementation of a construction project. Construction K3 routinely carries out safety induction to all construction workers when workers enter the construction project environment and every morning before work begins construction. In providing information to workers regarding the conditions and hazards found in construction projects, there are two information systems used, namely tacit knowledge and explicit knowledge. Therefore, safety induction is less effective and hinders the implementation of construction project work, where construction workers do not know situations that occur when carrying out a job socialized by K3 officers. In this problem, a simulation must be carried out before workers do their work, to carry out this simulation can be done with virtual reality technology. The research was carried out by distributing questionnaires to the OHS staff of building projects in Jakarta while the data from the questionnaires were calculated. This study aims to find out a list of risks that are still relevant including tacit knowledge and obtained 11 work risks including tacit knowledge from 38 work risks for building construction projects in Jakarta. which is distributed