Kajian awal bioremediasi minyak bumi oleh kultur campuran Bakteri Thiobacillus sp. dan Clostridium sp.
I ndustri minyak bumi merupakan salah satu industri yang potensial menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan apabila melebihi baku mutu yang ada. Ceceran minyak bumi, sebagai sumber pencemar ini merupakan limbah jenis B3 (bahan berbahaya, dan beracun), yaitu sisa suatu usaha atau kegiatan sebagai hasil pencampuran bahan kimia pada saat pengolahan tetapi (toksik, mudah terbakar, reaktif, dan korosif) pada konsentrasi rendah dapat mencemarkan lingkungan hidup, dan membahayakan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini untuk menyisihkan kandungan senyawa hidrokarbon pada minyak bumi dengan memanfaatkan kultur campuran bakteri Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. dalam media cair Stone Mineral Salt Solution (SMSs). Ada dua tahapan yaitu preparasi media cair dan uji degradasi minyak bumi oleh Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. dalam media cair. Penelitian ini diawali dengan kultivasi kultur campuran bakteri dan pengujian kepekaan bakteri kultur campuran terhadap media yang mengandung minyak bumi dan hal ini mebuktikan bahwa kultur campuran Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. bersifat resisten terhadap pencemar minyak bumi. Optimasi kondisi lingkungan dalam media cair dilakukan dengan tiga kondisi, yaitu pH, konsentrasi kultur campuran bakteri Thiobacillus sp. dan Clostridium sp., dan waktu kontak. Variasi yang dilakukan antara lain nilai keasaman (pH) 5, 7, 9; konsentrasi bakteri (%, v/v) 10, 15, 20; waktu kontak (hari) 7, 14, dan 21. Analisis yang digunakan dengan metode gravimetri dalam menentukan kandungan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH). Hasil penyisihan tertinggi yang didapatkan sebesar 96,85 % (w/w) terjadi pada kondisi pH 7. Penambahan konsentrasi bakteri mampu menyisihkan sebesar 94,60% (w/w) pada kondisi optimum dengan penambahan 15% (v/v), dan kondisi waktu kontak selama 14 hari dengan penyisihan tertinggi sebesar 96,98% (w/w). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. mampu bertindak sebagai agen bioremediasi dalam menyisihkan kadar Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) oleh minyak bumi. Pada batch kontrol ini dalam tidak terjadi penyisihan lebih dari 10% yang membuktikan bahwa faktor fisik kimia juga tidak terlalu berperan dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon.
T he petroleum industry is one of the industries that has the potential to have a negative impact on the environment if it exceeds the existing quality standards. Oil spills, as a source of this pollutant, are waste types of B3 (hazardous and toxic substances), namely the residue of a business or activity as a result of mixing chemicals during processing but (toxic, flammable, reactive, and corrosive) at low concentrations can pollute the environment, and endanger the health of humans and other living things, either directly or indirectly. This research is to remove the content of hydrocarbons in petroleum by using a mixed culture of the bacteria Thiobacillus sp. and Clostridium sp. in liquid media Stone Mineral Salt Solution (SMSs). This research begins with the cultivation of mixed cultures of bacteria and sensitivity testing of mixed cultures of bacteria to media containing petroleum and this proves that the mixed culture of Thiobacillus sp. and Clostridium sp. is resistant to petroleum pollutants. Optimization of environmental conditions in liquid media was carried out under three conditions, namely pH, the concentration of the mixed culture of the bacteria Thiobacillus sp. and Clostridium sp., and contact time. The variations included the acidity (pH) 5, 7, 9; bacterial concentration (%, v/v) 10, 15, 20; contact time (days) 7, 14, and 21. The analysis was used by the gravimetric method in determining the content of Total Petroleum Hydrocarbon (TPH). he highest removal results obtained at 96.85% (w/w) occurred at pH 7 conditions. The addition of bacterial concentration was able to remove 94.60% (w/w) at optimum conditions with the addition of 15% (v/v), and conditions of contact time for 14 days with the highest allowance of 96.98% (w/w). The results of this study indicate that the bacteria Thiobacillus sp. and Clostridium sp. able to act as a bioremediation agent in removing levels of Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) by petroleum. n this control batch, there was no more than 10% removal which proved that physical and chemical factors also did not really play a role in degrading hydrocarbons.