Remediasi tumpahan minyak solar pada tanah yang dipengaruhi oleh PH, waktu kontak dan konsentrasi substrat oleh konsorsium bakteri
M inyak solar merupakan salah satu produk utama dari penyulingan minyak bumi yang menjadi sumber utama pencemaran di lingkungan karena tersusun oleh hidrokarbon kompleks yang sulit terurai secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan respon pertumbuhan konsorsium bakteri Lactobacillus fermentum dan Clostridium beijerinckii dalam media cair SMSS mengandung minyak solar; 2) Menentukan kondisi lingkungan optimum dalam proses degradasi TPH (Total Petroleum Hydrocarbon); 3) memperoleh efisiensi degradasi TPH dengan memanfaatkan konsorsium bakteri sebagai biokatalisator dalam upaya meremediasi pencemaranminyak solar. Uji degradasi minyak solar dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan media cair Stone Mineral Salt Solution (SMSS) dan media tanah dengan kondisi lingkungan yang terkontrol menggunakan sistem batch (kultur terbatas). Uji degradasi dilakukan dengan suhu 30oC, kecepatan putaran 150 rpm selama 10 hari pada media SMSS dengan menggunakan variasi pH (nilai keasaman) 3, 5, 7; waktu kontak (hari) 10, 20, 30; dan variasi konsentrasi minyak solar (%) 5, 15, 20. Penelitian pada media padat tanah dilakukan dengan variasi konsentrasi minyak solar (%) 5, 15, 20. Uji degradasi dilakukan secara gravimetri, sedangkan senyawa or ganik dalam minyak solar dianalisis dengan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector. Kondisi optimum untuk mendegradasi TPH baik dalam media cair SMSS ataupun media tanah adalah pH 5 selama 20 hari, dengan penambahan 5% minyak solar. Efisiensi degradasi TPH pada media cair SMSS dan tanah steril masing-masing mencapai 94% dan 97%. Hasil ini dikuatkan terurainya oleh unsur C rantai panjang sampel awal dibandingkandengan unsur C yang berkurang pada sampel akhir penelitian. Model matematika persamaan Monod digunakan untuk menggambarkan proses degradasi minyak solar. Penelitian ini menggunakan model kinetika laju pertumbuhan, yaitu laju reaksi orde dua, dengan nilai R2 sebesar 1,00. Penelitian ini membuktikan bahwa konsorsium bakteri Lactobacillus fermentum dan Clostridium beijerinckii direkomendasikan untuk mengatasi pencemaran minyak solar di lingkungan.
D iesel oil is one of the main products of oil refining and is a major source of pollution in the environment because it is composed of complex hydrocarbons that are difficult to naturally degrade. This study aims to 1) determine the growth response of the bacterial consortium Lactobacillus fermentum and Clostridium beijerinckii in SMSS liquid media containing diesel oil; 2) Determine the optimal environmental conditions for TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) degradation process; 3) obtain TPH degradation efficiency by utilizing bacterial consortium as a biocatalyst in the effort to remediate diesel oil pollution. The degradation test of diesel oil was conducted in a laboratory scale using Stone Mineral Salt Solution (SMSS) liquid media and soil media under controlled environmental conditions using a batch system (limited culture). The degradation test was carried out at a temperature of 30°C, a rotation speed of 150 rpm for 10 days in SMSS media with variations in pH (acidity) values of 3, 5, 7; contact time (days) of 10, 20, 30; and variations in diesel oil concentration (%) of 5, 15, 20. The research on solid soil media was conducted with variations in diesel oil concentration (%) of 5, 15, 20. The degradation test was conducted gravimetrically, while the organic compounds in diesel oil were analyzed using Gas Chromatography-Flame Ionization Detector. The optimum conditions for degrading TPH in both SMSS liquid media and sterilized soil media were pH 5 for 20 days, with the addition of 5% diesel oil. The efficiency of TPH degradation in SMSS liquid media and sterilized soil media reached 94% and 97% respectively. The results are supported by the degradation of long-chain C elements in the initial sample compared to the reduced C elements in the final sample of the study. The mathematical model of the Monod equation is used to describe the degradation process of diesel oil. This study employs a kinetic growth rate model, specifically a second-order reaction rate, with an R2 value of 1.00. The research proves that the consortium of Lactobacillus fermentum and Clostridium beijerinckii bacteria is recommended for addressing diesel oil pollution in the environment.