Bioremediasi hidrokarbon minyak bumi dengan penambahan Surfaktan Hayati dan EM4
S alah satu cara memperbaiki kualitas tanah yang terkontaminasi minyak bumi adalah dengan teknik bioremediasi. Telah dilakukan proses bioremediasi pada skala lboratorium menggunakan minyak bumi mentah yang berasal dari salah satu lapangan minyak di Indonesia yang diperoleh dari Pusat Peneltian da Penegmbangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB) \" LEMIGAS\", lalu disebar ke dalam tanah lateril yang telah dicampur dengan subur sebagai bulking agent, dan ditambahkan pupuk NPK dan pupuk urea untuk memenuhi kebutuhan rasio C: N: P dengan 3 perlakuan yang dilakukan yaitu dengan penambahan surfaktan , penambahan EM4, penembahan surfaktan dan EM4 dan kontrol (tidak diberi surfaktan maupun EM4). Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penurunan hidrokarbon dalam tanah dalam proses bioremediasi dengan penembahan EM4 dan bantuan surfaktan. Besarnya kadar minyak yang terkandung di dalamnya dianalisis dengan metode gravimetri, pengukuranpH mengngunakan pH meter, pengukuran jumah populasi mikroba menggnakan Total Plate Count (TPC) dan pemeriksaan komposisi komponen miyak bumi menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS) dengan merk Agilent tech yang menggunakan kolom AP5MS (30m). PAda tahap apliksi bioremediasi analisis dilakukan selama 8 minggu. Dalam waktu 8 minggu masa penelitian. Perlakuan yang menggunakan surfaktan dapat menurunkan nilai TPH dari 5, 21 % sampai dengan 1, 90 % dengan tota penurunan TPH sebesar 63, 64 %. Pada perlakuan yang menggunakan EM4 dapat menurunkan nilai TPH dari 4,85 % sampai dengan 1, 54 % dengan total penerunan TPH sebesar 68,34 %. Pada perlakuan yang menggunakan perpaduan surfaktan dan EM4 dapat menurunan nilai TPH dari 4, 47 % sampai dengan 1,16 % dengan total penurunan TPH sebesar 74,02. Dan pada perlakuan kontrol mengalami penurunan nilai TPH dari 5,31 % sampai dengan 2,09 % dengan penurunan surfaktan dan EM4. Optimum penurunan nilai TPH terjadi pada minggu ke 4 sampai ke minggu ke-6 dan mulai mengalami penurunan pada minggu ke 6 sampai minggu ke -8. Nilai pH masih di dalam nilai pH optimum selama penelitian ini berlangsung. Jumlah polpulasi bakteri dalam kurun waktu 8 minggu penelitian yaitu dari nilai 2,2 x 10 pangkat 6 - 11, 5 x 10 pangkat 8 (sel/ml), dan mengalami masa pertumbuhan optimum (fase stasioner) pada minggu ke -4 sampai minggu ke-6. Pada hasil pemeriksaan komposisi hydrokarbon menggunakan GCMS ditemukan senyawa spesifik dengan % area terbesar yaitu senyawa 3 methyl-pentana sebesar 2-, 00 % area turun menjadi 4, 05 % area. Dan senyawa 1, 2 - benzenedicarboxylic acid dari 28, 27 % area turun menjadi 1, 64 area.
O ne way to improve the quality of petroleum - contamined soil is bioremediation. Has been done a research performed on a laboratory scale bioremediation process using crude oil from one of oil field in Indonesia provide by Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) \" LEMIGAS\" and then distributed to the lateritic soil mixed with fertile soil as a bulking agent and added NPK fertilizer and urea fertilizer to meet the needs of the ration C:N:P with 3 treatment is with the addition of a surfactant, the addition of EM4, the addition of surfactant and EM4 and control (not given surfactant and EM4). The purpose of this study was to determine the reduction of hydrocarbons in soil bioremediation process with the addition of surfactant EM4 and assistance . The amount of oil content contained therein analyzaed by the gravimetric method,measurement of pH using a pH meter, measurement of the number of microbial populations using the total Place Count (TPC) and identification of petroleum components using Gas Chromatograhy Mass Spectrometry (GCMS) with agilent tech brands that use AP%MS column (30 m). During the application phase bioremediation analysis was performed components for 8 weeks. TPH measurement, soil pH and bacterial population is done every 2 weeks. Within 8 weeks of the study, the use of surfactant treatment may reduce the value of TPH from 5,21 % to 1,90 % with a total reduction of 63,64 % TPH. In using EM4 treatment may reduce the value of THH from 4,85 % to a,54 % with a toral reduction of 68, 34 % TPH. In the treatment using a combination of surfactant and EM4 can lower the value of THH from 4,47 % to 1,16 % with a total reduction of 74, 02 % TPH. And in the control treatment decreased TPH valuas from 5,31 % to 2,08 % with a total reduction of 60, 73 TPH. Degradation of the largest found in the teratment with surfactant and EM4. Optimum TPH impairmant occured at week 4 till week - 6 and began tp decline at week -6 till week - 8. PH values within 8 weeks of the study, from the value of 6,47 to 8,08 on each treatment. PH value still within the optimum pH value during the study period. Total bacterial population within 8 weeks of the study, from the value of 2,2 x 106 - 11,5 x 108 (cells/ml), and experienced a priod of optimum growth (stationary phase) at week 4 to week 6. In the results of the hydrocarbon composition using GCMS found spesific compounds with the largest area of the compound 2 -methyl - pentane 20 % down to 4,05 % area. And the compound 1,2 - benzenedicarboxylic acid from 28,27 % down to 1,64 % area.