Bioremediasi tanah tercemar insektisida klorpirifos oleh bakteri thiobacillus sp. dan clostridium sp. studi awal dalam skala laboratorium
T elah dilakukan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk menyisihkan insektisida klorpirifos oleh Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. dalam skala laboratorium. Penelitian dilakukan dalam media pertumbuhan bakteri Stone Mineral Salt solution (SMSs, Sharpley, 1966) dengan komposisi 0,5 g CaCO3, 2,5 g NH4NO3, 1 g Na2HPO4.7H2O, 0,5 g KH2PO4, 0,5 g MgSO4.7H2O, dan 0,2 g MnCl2.7H2O dalam satu liter aquades. Pencemaran buatan disiapkan dengan memaparkan klorpirifos dengan konsentrasi tertentu pada media cair dan media tanah steril. Optimasi kondisi lingkungan dilakukan dengan tiga parameter yaitu, suhu, waktu kontak dan konsentrasi klorpirifos pada media cair. Variasi yang dilakukan dalam media cair yaitu suhu (°C) 25, 30, 35, 40; waktu kontak (jam) 12, 24, 48, 72, 96, dan 120; konsentrasi klorpirifos (ppm) 100, 300, dan 500. Variasi waktu kontak (jam) yang dilakukan dalam media tanah 48, 96, 144, 192, dan 240 jam. Penyisihan klorpirifos dianalisis dengan alat Gas Chromaography - Mass Spectrofotometry (Agilent DB 35 MS). Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. bersifat tidak peka terhadap klorpirifos dengan tidak terbentuknya zona hambatan dalam media yang mengandung klorpirifos 100 ppm hingga 500 ppm. Penelitian secara bertahap memberikan informasi bahwa kultur campuran tersebut mampu menyisihkan 100 – 500 ppm klorpirifos yang terjadi antara kisaran 17,60% hingga 98,28%. Penyisihan klorpirifos pada media cair mencapai 98,28% terjadi pada kondisi suhu 30°C, waktu kontak 96 jam, dan konsentrasi klorpirifos 103,76 ppm. Pada media padat penyisihan 59,74 ppm tersisihkan antara 65,18% sampai dengan penyisihan optimum sebesar 78,50% yang terjadi pada waktu kontak 192 jam dengan suhu lapangan, pH berkisar 7,6 dan kelembaban berkisar 27%. Penambahan waktu kontak yang lebih panjang dari 96 jam dan 192 jam tidak memberikan penyisihan yang lebih tinggi dari 98,28% untuk media cair dan 78,50% untuk media padat. Pada batch kontrol dalam media cair maupun padat, tidak terjadi penyisihan lebih dari 10% yang membuktikan bahwa faktor fisik kimia tidak terlalu berperan dalam degradasi klorpirifos. Penyisihan klorpirifos dalam media padat berlangsung lebih lama dibandingkan penyisihan di dalam media cair. Penelitian ini berpotensi untuk diterapkan sebagai land treatment tanah tercemar klorpirifos.
T he study of soil bioremediation contaminated with chlorpyrifos insectside has been done using Thiobacillus sp. and Clostridium sp. in a laboratory scale. The study was done in liquid growth medium Stone Mineral Salt solution (SMSs, Sharpley, 1966)) with a composition of 0,5 g CaCO3, 2,5 g NH4NO3, 1 g Na2HPO4.7H2O, 0,5 g KH2PO4, 0,5 g MgSO4.7H2O, dan 0,2 g MnCl2.7H2O in 1 L of aquadest. Artificial pollution was prepared by exposing chlorpyrifos insecticide on a liquid medium and sterilized soil medium. Optimization of environmental condition is carried out with three parameters, namely temperature(°C) 25, 30, 35, 40, contact time (hours) 12, 24, 48, 72, and 96, and chlorpyrifos concentration (ppm) 100, 300, and 500. Chlorpyrifos removal has been analyzed with Gas Chromaography - Mass Spectrofotometry (AgilentDB 35 MS). Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. are insensitive or resistant to chlorpyrifos which has been proven by no inhibition zone formed on a media that contained 100 – 500 ppm ofchlorpyrifos. The gradually study provided information that the mixed culture of Thiobacillus sp. dan Clostridium sp. were able to remove 100 – 500 ppm of chlorpyrifos which occurred between 17.60% to 98.28%. The highest removal on a liquid medium was 98,22% occurred after 96 of contact hours, at 30°C and 103,76 ppm of chlorpyrifos. On a solid medium, 59,74 ppm of chlorpyrifos removal occurred between 65,18% to optimum removal of 78,50% after 192 hours of contact time, with field temperature, pH range 7,4 – 7,7 and humidity between 25% – 28%. The addition of contact time of more than 96 hours and 192 hours did noy provide a hinger removal than 98,28% and 78,50%. The batch of control in liquid and solid medium, there was no removal for more than 10% which proved that physical – chemical factors did not take part significantly in the degradation of chlorpyrifos. Chlorpyrifos removal in soil medium lasts longer than the removal in the liquid media caused by the contact between mixed culture and chlorpyrifos more easily occurred in liquid medium. This research has the potential to be applied in the field as a land treatment contaminated with chlorpyrifos insecticides