Biodegradasi senyawa hidrokarbon dibenzothiopphene (DBT) minyak bumi oleh bakteri
M eningkatnya frekuensi pencemaran minyak bumi di perairan lepas. mengancam kehidupan biota laut dan ekosistemnya. Minyak bumi merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks, sebagai gabungan dari senyawa hidrokarbon dan nonhidrokarbon. Dibenzothiophene (DBT) adalah salah satu senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH), komponen penyusun minyak bumi, bersi fat karsinogenik dan persisten di alam Oleh karena itu diperlukan teknologi yang efektif untuk mengatasi masalah pencemaran minyak bumi, yaitu bioremediasi. Penelitian ini menggunakan metode biostimulasi dan dilakukan melalui proses isolasi, pernurnian, uji konfirmasi, uji pertumbuhan (karakteristik fisiologi) dan identifikasi bakteri indigenous Muara Baru, Teluk Jakarta, serta uji biodegradasi senyawa DBT. Uji pertumbuhan yang dilakukan adalah uji pertumbuhan pada temperatur 20°C, 25°C, 30°C, 35°C, hingga 40°C dan uj i pertumbuhan pada konsentrasi salinitas 0%, I%, 2o/o, dan 5%. Variasi uji biodegradasi senyawa DBT yang dilakukan adalah variasi sumber nitrogen (KN03 dan NH4N03), bertujuan untuk mengetahui sumber nitrogen yang paling tepat bagi bakteri indigenous dalam mendegradasi senyawa DBT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri Sphingomonas paucimobilis adalah bakteri indigenous Muara Baru. Teluk Jakarta yang dapat mendegradasi senyawa DBT. Dapat hidup optimum pada temperatur 30°C dengan jumlah massa sebanyak 1,84 x 109 sel/ml dalam waktu enam jam dan pada konsentrasi salinitas 2 % dengan jumlah massa sebanyak 2,6 x 109 sel/ml dalam waktu 11 jam. Hasil penurunan biodegradasi senyawa DBT menggunakan variasi nutrien, menghasilkan nilai konstanta penyisihan substrat (K) menurut laju orde reaksi orde pertama dan kecepatan biodegradasi (V) masing-masing untuk KN03 adalah 0,0307 hari" dengan kecepatanbiodegradasi 12,27 mg ir' hari" dan untuk NH4N03 adalah 0,0346 hari" dengankecepatan biodegradasi 13,8 mg lf1 hari", Kedua sumber nutrien ini sangat cocok digunakan bakteri Sphingomonas paucimobilis sebagai sumber nutrien (pupuk) karena hasil penurunan biodegradasi senyawa DBT masing-masing nitrogen (KN03 dan NHtN03) adalah 62,5% dan 57,6%.
T he increasingly of oil pollutions in the offshore will be threaten the aquatic life and the ecosystem. As we are known the crude oil consists of thousand or more compounds. combined by hydrocarbon and non hydrocarbon compounds. Dibenzothiophene (DBT) is the example of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) as the one of crude oil components. Known as carsinogenic and persistent compound. That's the reason why we need a technology that offers great promise to resolve the oil pollution, called bioremediation. This study used biostimulation technique to search the indigenous bacteria who can degrade the DBT compound Isolation, pure culture, confirmation test, physiological characteristic, and identification of the indigenous bacteria from Muara Baru, Jakarta Bay, and also biodegradation test of DBT compound were the research activity. Physiological characteristic divided to optimum temperature test at 20°C, 25°C,30°C, 35°C, 40°C and optimum NaCl concentration at 0%, I%, 2%, 5%. In this study we examined the biodegradation of DBT, which KN03 and NH4N03 are used as a variation of nitrogen sources to accelerate the speed of biodegradation. The results of this study shows that Sphingomonas paucimobilis is the indigenous bacteria of Muara baru, Jakarta bay. Which can live optimum at 30°C with 1,84 x 109 sel/ml and td = 6 h, in 2 % concentration of NaCl with 2,6 x I 09 sel/ml and td = 11 h. The result of biodegradation of DBT, according to the first order shown that K and V for KNOJ are 0,0307 hour" and12,27 mg lf1 hour". For NH4NQ3, the value of K is 0,0346 hour" and Vis 13,8 mg u'hour", Both of this nitrogen sources are suitable to accelerate the Sphingomonaspaucimobilis speed of biodegradation. The efficiency results of their degradation are62,5% dan 57,6%.