DETAIL KOLEKSI

Bioremediasi tanah tercemar logam berat berat tembaga (Cu2+) oleh kultur campuran bakteri Thiobacillus sp. dan Clostridium sp.

3.5


Oleh : Anna Kristina Rosa Vernans Beoang

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Astri Rinanti

Pembimbing 2 : Bambang Iswanto

Subyek : Bioremediation;Soil contamination

Kata Kunci : bioremediation, heavy metal (Cu2+), thiobacillus sp, clostridium

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_STL_082001500005_Halaman-Judul.pdf 24
2. 2019_TA_STL_082001500005_Bab-1.pdf 5
3. 2019_TA_STL_082001500005_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_STL_082001500005_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_STL_082001500005_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_STL_082001500005_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_STL_082001500005_Daftar-Pustaka.pdf 16
8. 2019_TA_STL_082001500005_Lampiran.pdf

B ioremediasi menjadi alternatif efektif untuk menyisihkan logam berat tembaga (Cu) karena ramah lingkungan, teknologi hemat biaya serta mendetoksifikasi pencemar secara permanen.Penelitian ini dilakukan untuk menyisihkan logam berat Cu khususnya ion Cu2+ yang bersifat toksik menggunakan metodebioremediasi dengan memanfaatkan kultur campuran bakteri Thiobacillus sp. danClostridium sp. sebagai bioremedian. Penelitian pada media cair diawalidengan pembuatan media pertumbuhan artifisial yaitu Stone Mineral Salt solution (SMSs)sebagai studi awal bioremediasi land treatment dengan parameter diuji berupa suhu(oC), konsentrasi pencemar logam berat Cu2+ (ppm) dan waktu kontak (jam). Variabel bebas terdiri atas suhu (oC) 20, 25, 30, 35 dan 40, konsentrasi pencemar (ppm) berada pada rentang 10 hingga 100 dan waktu kontak (jam) 24 hingga 240 jam (10 hari). Analisis dengan metode Atomic AbsorbsionSpectrophotometri (AAS) dilakukan untuk menentukan kandungan logam berat Cu2+. Selainitu dilakukannya perhitungan efisiensi penyisihan logam berat Cu2+. Fasa eksponensial pertumbuhankultur campuran bakteri terjadi pada hari ke 5 atau 120 jam dengan pH sebesar 7. Penyisihan tertinggi mencapai 98,82% terjadi pada suhu 30oC,pH sebesar 7, konsentrasi pencemar sebesar 100ppm, waktu kontak selama 120 jam. Meskipun fasa eksponensial terjadi pada 120 jam, namun persen penyisihanlogam berat Cu2+ pada media cair berada pada kisaran lebih dari 90% dengan waktu kontak sebesar 48 jam. Penelitian dilanjutkan dalam media padat berupa tanah steril dengan waktu kontak (jam) 24, 72, 120, 168, 216, 264 dan 312 sebagai variabel bebas. Penyisihan logam berat Cu2+tertinggi mencapai 56,15% selama waktu kontak 216 jam atau setara dengan 9 hari. Secara teroritis, penyisihan logam berat Cu2+dalam media padat menggunakan reaksi orde 0 dengan persamaan y = 0,2615x + 20,196 dengan nilai R2 sebesar 0,9582. Namun dalam penerapan skala pilot, pada umumnya digunakan reaksi orde 1. Berdasarkan perhitungan, persamaan reaksi orde 1 yang digunakan adalah y = 0,003x + 0,114 dengan nilai K sebesar 0,003 dan nilai R2 sebesar 0,9366. Dengan demikian kultur campuranbakteri Thiobacillus sp.dan Clostridium sp. dapat berperan sebagai bioremedian untuk mereduksikandungan logam berat Cu2+baik dalam media cair maupun padat, dengan penyisihan lebih dari 50%.

B ioremediation is an effective alternative for removing heavy copper (Cu) metal because it is environmentally friendly, a cost-effective technology and permanently detoxifies pollutants. This research was conducted to remove heavy Cu metals, especially Cu2+ ions which are toxic using the bioremediation method by utilizing a mixture of Thiobacillus sp. and Clostridium sp. as bioremedian. Research on liquid media begins with the manufacture of artificial growth media namely Stone Mineral Salt solution (SMSs) as a preliminary bioremediation land treatment study with parameters tested in the form of temperature (oC), concentrations of Cu2+ (ppm) heavy metal pollutants andcontact time (hours). Independent variables consist of temperature (oC) 20, 25, 30, 35 and 40, pollutant concentration (ppm) in the range of 10 to 100 and contact time (hours) 24 to 240 hours (10 days). Analysis using the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method was carried out to determine the heavy metal content of Cu2+. In addition, the calculation of Cu2+ heavy metal removal efficiency was carried out. The exponential phase of bacterial mixed culture growth occurs on day 5 or 120 hours with a pH of 7. The highest allowance reaches 98.82% at a temperature of 30oC, pH of 7, pollutant concentration of 100 ppm, contact time for 120 hours. Although the exponential phase occurs at 120 hours, the percent removal of heavy metals Cu2+ in liquid media is in the range of more than 90% with a contact time of 48 hours. The study was continued in solid media in the form of sterile soil with contact times (hours) 24, 72, 120, 168, 216, 264 and 312 as independent variables. The highest allowance for Cu2+ metals reaches 56.15% for a contact time of 216 hours, equivalent to 9 days. Terroristically, the removal of heavy metal Cu2+ in solid media uses order reaction 0 with the equation y = 0.2615x + 20.196 with an R2 value of 0.9582. But in the application of pilot scale, generally used order 1. Based on calculations, the first order reaction equation used was y = 0.003x + 0.114 with a K value of 0.003 and R2 value of 0.9366. Thus mixed culture of Thiobacillus sp. and Clostridium sp. can play a role as a bioremedian to reduce the content of heavy metal Cu2+ in both liquid and solid media, with an allowance of more than 50%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?