L aju alir hidrokarbon pada suatu reservoir sangat dipengaruhi oleh keadaan reservoir tersebut. Semakin bertambahnya waktu produksi, laju alir suatu reservoir akan menurun jika hanya mengandalkan kekuatan alami dari reservoir tersebut. Selain itu, kerusakan formasi juga menyebabkan proses produksi hidrokarbon terhambat. Turunnya permeabilitas batuan suatu formasi merupakan salah satu contoh dari kerusakan formasi. Untuk mengetahui harga permeabilitas dapat dilakukan dengan cara pengujian sumur atau well testing. Pengujian sumur ini bermaksud untuk mengetahui besarnya skin yang menunjukkan ada tidaknya damage. Skin berpengaruh terhadap nilai permeabilitas suatu sumur. Prinsip dari pengujian sumur ini adalah memberikan gangguan tekanan dengan cara membuka dan menutup sumur yang akan diuji. Analisa Pressure build up sumur ER-01 menunjukkan adanya indikasi skin, terlihat dari adanya patahan pada grafik tersebut. Sedangkan pada data akhir yang menunjukkan bahwa model reservoir tersebut adalah Homogen. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pada analisa perubahan tekanan menggunakan software saphir 4.02 didapatkan nilai Initial Pressure sebesar 1949.40 psia dengan permeabilitas 0.68 mD dan Skin sebesar 4.03.Sedangkan, analisa dengan metode Pseudo Pressure didapatkan nilai Initial Pressure1864.67 psia dengan permeabilitas sebesar 4.63 mD dan Skin sebesar 6.22.