Penentuan hydraulic flow unit reservoir pada formasi sihapas atas di lapangan m menggunakan analisis petrofisika
E valuasi formasi adalah salah satu cabang ilmu dari teknik perminyakan yangmempelajari tentang formasi dan permasalahan yang berhubungan dengan penentuan kualitas maupun kuantitas dari karakteristik batuan reservoir untuk menentukan indikasi hidrokarbon yang terkandung di dalam batuan reservoir. Untuk menyelesaikan masalah di atas, beberapa macam pekerjaan yang dilakukan antara lain pengambilan sampel batuan formasi (coring), wireline logging, mud log, LWD, dll. Hasil rekaman log akan diinterpretasi secara kualitatif maupun kuantitatif untuk dapat menemukan indikasi hidrokarbon pada formasi. Hasil perhitungan parameter-parameter log seperti volume shale, porositas dan saturasi air akan dicocokkan dengan data core dimana bertujuan untuk menentukan metode yang paling cocok. Metode yang paling cocokdigunakan adalah volume shale gamma ray younger rock (presentase kesalahan 21%) dan porositas neutron-densitas (presentase kesalahan 9%) serta metode saturasi air Indonesia (presentase kesalahan 17%). Parameter yang didapat pada analisis petrofisik dapat digunakan untuk menentukan cadangan awal. Pada lapisan Formasi Sihapas atas ini memiliki total cadangan awal minyak sebesar 77.52 MM STB. Dari analisis core juga dapat diketahui klasifikasi tipe batuan reservoir menggunakan metode hydraulic flow unit (HFU) dengan melihat hubungan antara porositas dan permeabilitas, sehingga dilakukan perhitungan permeabilitas transform. Hasil dari metode HFU pada core tersebut diklasifikasikan terdapat 7 (tujuh) tipe batuan reservoir yang mewakili data core.
E valuation formation is a studies of petroleum engineering that studies aboutformation and related problem with determination the quality and the quantity ofreservoir rock characteristics to find hydrocarbon indication that contained in the reservoir. To handle the problem above, it may take some type of work including take core sampling (coring), wireline logging, mud log, LWD, etc. The result of log record will be interpreted both quality and quantitative in order to find hydrocarbon indication in formation. The result of log parameter determining such as shale volume, porosity and water saturation will be matched with core data analysis which aim to choose the most compatible method. The chosen method of each parameter are gamma ray younger rock method for shale volume (error 21%), neutron-density method for porosity (error 9%), and Indonesia method for water saturation (error 18%). The parameters from petrophysics analysis could be used to determine oil in place. Total of Oil In Place in Sihapas Atas Formation are 77.52 MM STB. From core analysis wouldbe known the classification of reservoir rock by using hydraulic flow unit method and there are seven types of reservoir in this reservoir that representating the cores.