DETAIL KOLEKSI

Pembuatan biodiesel dari biji nyamplung dan pengujiannya pada mesin diesel statis

0.0


Oleh : Raga Adam

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : M. Hafnan

Subyek : Biodiesel fuels;Machinery - Fuel consumption

Kata Kunci : static diesel enginem, biodiesel, solar

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_STM_06111060_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_STM_06111060_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2016_TA_STM_06111060_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2016_TA_STM_06111060_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2016_TA_STM_06111060_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2016_TA_STM_06111060_Bab-4_Hasil-dan-Analisa.pdf
7. 2016_TA_STM_06111060_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2016_TA_STM_06111060_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2016_TA_STM_06111060_Lampiran.pdf

B Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nabati atau lemak hewan. Proses pencampuran dengan menggunakan metode transesterifikasi menggunakan methanol. Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang. Pada tugas akhir ini penulis membuat biodiesel dengan menggunakan metode degumming dan transesterifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah minyak nyamplung dan kemudian hasil biodiesel nyamplung diuji pada mesin diesel statis dan Uji Lab di Petrolab Services dengan 3 jenis sampel untuk dibandingkan dengan solar. 3 jenis sampel tersebut antara lain : B5 (campuran 5% Biodiesel Nyamplung dan 95% Solar) ; B10 (campuran 10% Biodiesel Nyamplung dan 90% Solar) dan B15 (campuran 15% Biodiesel Nyamplung dan 85% Solar). Dail basil penelitian Lab B5 memiliki indeks setana sebesar 43.8, BIO memiliki indeks setana sebesar 43 dan B15 memiliki indeks setana sebesar 42.4. B5, B10 dan B15 memiliki kepekatan yang konstan disaat pembebanan 20%, 40% dan 60%, yakni 10% opasitas. Bahan bakar B5 memiliki konsumsi terendah pada kondisi pembebanan sebesar 80% yaitu sebesar 2.3924 kg/jam dan lebih rendah dibandingkan konsumsi Solar. Secara tidak langsung B5 dapat menggantikan solar karena harga SFC pada beban 80% tidak jauh berbeda dengan solar.

B Biodiesel is a fuel consisting of a mixture of mono-alkyl esters of long chain fatty acids, which are used as an alternative fuel of the diesel engine and is made from renewable sources such as vegetable oils or animal fats. The mixing process using the method of transesterification using methanol. Biodiesel is the best candidate to replace fossil fuels as the world's main source of transportation energy, because biodiesel is a renewable fuel that can replace petrol in diesel engines today and can be transported and sold using today's infrastructure. In this thesis the author makes biodiesel using degumming and transesterification. The raw materials used are nyamplung oil and then biodiesel results nyamplung tested on a static diesel engine and Test Lab in Petrolab Services with three types of samples to be compared with diesel. 3 types of samples include: B5 (5% biodiesel mix Nyamplung and 95% Solar); B10 (a mixture of 10% biodiesel and 90% Nyamplung Solar) and B15 (a mixture of 15% biodiesel and 85% Nyamplung Solar). From the research Lab B5 has a cetane index of 43.8, B10 has a cetane index of 43 and B15 has a cetane index of 42.4. B5, B10 and B15 has a constant density while loading 20%, 40% and 60%, which is 10% opacity. Fuel consumption B5 has the lowest at 80% loading condition that is equal to 2.3924 kg / h and lower than the consumption Solar. Indirectly B5 can replace diesel as prices SFC at 80% load is not much different from diesel.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?