Paragenesis dan penempatan hidrokarbon pada formasi parigi dan formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara berdasarkan analisa petrografi
B atuan Karbonat merupakan salah satu jenis reservoir hidrokarbon sehingga penting dalam industri minyak dan gas bumi di seluruh dunia. Kondisi reservoir hingga penempatan hidrokarbon pada batuan karbonat dengan kerentanan reservoir yang mudah berubah seiring waktu sejak masa pembentukannya yang dapat dipengaruhi oleh proses diagenesis dan paragenesis. Diagenesis berkaitan dengan pembebanan serta struktur geologi seperti patahan dan rekahan yang kemudian terendapkan kembali dan mengalami silisifikasi atau disolusi yang dapat menghasilkan berbagai macam fasies serta berbagai macam urutam paragenesis. Penelitian ini diharapkan dapat mempelajari secara detail mengenai perkembangan reservoir karbonat pada Cekungan Jawa Barat Utara terutama pada rezim diagenesis serta paragenesis semenjak awal pengendapan hingga sampai sekarang ini. Terdapat tiga sumur dengan kedalaman masing-masing dengan berurutan yaitu GT-05: 160 m, GT-06: 62.4 m, dan CORE-23: 299.5 m (paling dalam). Hasil analisis petrografi mendapatkan jenis-jenis fasies pada masing-masing sumur, antara lain adalah Bioclastic Wackestone, Bioclastic Packstone, Large Foraminiferal Mudstone, Dolomitic Bioclastic Packstone, Dolomitic Bioclast Grainstone, Foraminiferal Wackestone, Crystalline Limestone, Dolomitic Packstone, Large Foraminiferal Wackestone, dan Dolomitic Coral Wackestone. Sedangkan, untuk rezim diagenesis dan paragenesis yang dihasilkan menunjukkan adanya perubahan lingkungan diagenesis dan proses-proses diagenesis yang diperhatikan antara lain adalah mikritisasi, semen marine, kompaksi mekanis, disolusi, pembentukan semen syntaxial, kompaksi kimiawi, silisifikasi, dolomitisasi, rekahan, stylolitisasi, dan penempatan hidrokarbon. Penempatan hidrokarbon pada kedua formasi ini dipengaruhi oleh struktur regional karena ditemukan adanya kehadiran hidrokarbon yang terperangkap di dalam porositas vuggy yang diduga mengalami migrasi dari batuan induk melalui rekahan-rekahan yang ada pada formasi.
C arbonate rock is a type of carbonate reservoir, making it important in the oil and gas industry throughout the world. Reservoir conditions to the placement of carbonate in carbonate rocks with a reservoir vulnerability that easily changes over time since its formation which can be influenced by diagenesis and paragenesis processes. Diagenesis is related to loading and geological structures such as faults and fractures which are then re-deposited and undergo silicification or dissolution which can produce various facies and various paragenesis sequences. This research is expected to be able to study in detail the development of carbonate reservoirs in the North West Java Basin, especially in the diagenesis and paragenesis regimes since the beginning of deposition until now. There are three wells with respective depths respectively, namely GT-05: 160 m, GT-06: 62.4 m, and CORE-23: 299.5 m (the deepest). The results of the petrographic analysis obtained the types of facies in each well, including Bioclastic Wackestone, Bioclastic Packstone, Large Foraminiferal Mudstone, Dolomitic Bioclastic Packstone, Dolomitic Bioclast Grainstone, Foraminiferal Wackestone, Crystalline Limestone, Dolomitic Packstone, Large Foraminiferal Wackestone, and Dolomitic Coral Wakestone. As for the resulting diagenetic and paragenic regimes, they show changes in the diagenesis environment and the diagenetic processes to be considered include micritization, marine cement, mechanical compaction, dissolution, syntaxial cement formation, chemical compaction, silicification, dolomitization, fracture, stylolithization, and placement. on. The placement of carbon in these two formations is influenced by the regional structure due to the presence of carbon trapped in vuggy porosity which is thought to have migrated from the source rock through the fractures in the formations.