U ntuk memiliki merek dengan ekuitas merek yang kuat, PT.Jati Agung Putera Mandiri berupaya untuk merancang brand management yang tepat bagi Bella. Sebagai merek spring bed yang diciptakan untuk melayani segmen perekonomian menengah ke bawah, Bella harus dikemas dengan baik menjadi suatu merek yang dikenal dan mampu menjangkau targetnya. Upaya perusahaan dalam mengkomunikasikan keunggulan Bella adalah hal yang sangat penting. Dari semuanya itu, tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk memperoleh loyalitas konsumen terhadap merek Bella.Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan berkenan mengadakan penelitian terhadap merek Bella. Untuk melihat merek Bella secara keseluruhan, penelitian akan dilakukan ciengan melihat posisi merek Bella di pasar spring bed, posisi merek Bella bagi pelanggannya, serta posisi merek Bella diantara dua merek kompetitornya yaitu Uniland dan Yuki . Penelitian yang dilakukan antara lain adalah tingkat kepentingan atribut, brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, serta penelitian mengenai media promosi spring bed . Data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang berpotensi untuk menjadi sampel penelitian , dengan demikian penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode judgement sampling. Dari ­ hasil yang diperoleh selama penelitain selanjutnya dilakukan penganalisaan mengenai kelemahan, kekuatan , peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan , analisa ini disebut dengan analisa SWOT yang selanjutnya akan digunakan sebagai landasan penyusunan brand management Bella.Secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan bahwa Bella memilikiperformansi kualitas yang baik, yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen terhadap produk spring bed, namun demikian pada kolom weaknessesslkelemahan, Bella memiliki beberapa point yang harus diminimasi diantaranya adalah lemahnya brand loyalty pelanggan, performansi promosi yang rendah, warna produk yang kurang menarik dan merek yang tidak terkenal(lemah ), sedangkan konsumen lebih memilih merek yang kuat, bukan yang lemah [5, h. xiv], maka keputusan perusahaan untuk memperkuat mereknya adalah keputusan yang tepat, karena tanpa merek yang kuat perusahaan akan kesulitan bersaing dengan kompetitornya .. Dengan mempergunakan peluang yang dimiliki, serta menggunakan ancaman yang ada sebagai motivasi, disusun strategi yang tepat untuk meminimasi kelemahan yang ada, menggali potensi yang dimiliki untuk memperkuat merek Bella menjadi merek spring bed yang dikenal, mampu bersaing dan memiliki diferensiasi yang dapat menjadi keunggulan Bella di pasar spring bed.Usulan perencanaan brand management yang disusun merangkum strategi fungsional yang tepat bagi Bella yang diperoleh dari analisa brand equity yang telah dilakukan, termasuk didalamnya waktu pelaksanaan setiap strategi dimana setiap strategi ditempatkan sesuai dengan urutan pelaksanaannya, dimulai dengan perbaikan struktur organisasi perusahaan, peninjauan identitas merek, perluasan saluran distribusi, pemilihan media promosi yang tepat, program promosi yang dibutuhkan serta riset-riset yang perlu dilakukan. Dengan brand management, peningkatan ekuitas merek Bella dapat dilaksanakan dengan terstruktur dengan tahapan yang jelas.