A ntibiotik merupakan obat pembasmi mikroba, khususnya yang merugikan manusia. Penggunaan antibiotik di rumah sakit bertujuan membasmi mikroba penyebab infeksi, namun pemberiannya harus rasional. Penggunaan antibiotik juga diberikan berdasarkan indikasi, dosis, dan interval waktu yang ditentukan dengan mempertimbangkan gambaran klinis penyakit infeksi tersebut, agar dapat memutuskan perlu atau tidaknya pemberian antibiotik pada suatu infeksi penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas pemberian obat antibiotik oleh dokter gigi di Rumah Sakit Tria Dipa, menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain potong silang. Data sekunder dikumpulkan berupa rekam medik pada pasien anak maupun dewasa yang melakukan perawatan gigi di Rumah Sakit Tria Dipa Jakarta Selatan periode januari-Desember 2016. Rasionalitas antibiotik diukur dengan melihat ketepatan indikasi, tepat dosis, dan tepat interval pemberian obat. Sampel penelitian didapatkan berjumlah 101 pasien, berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Microsoft Excel 2017 terdapat 64 pasien (63%) yang diberikan obat antibiotik dengan tepat indikasi, 100 pasien (99%) dengan tepat dosis, dan 88 pasien (87%) dengan tepat lama interval pemberian obat. Sehingga didapatkan bahwa ada 53 pasien (52%) sudah diberikan obat antibiotik secara rasional dan terdapat 48 pasien (48%) yang belum diberikan obat antibiotik secara rasional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian obat antibiotik oleh dokter gigi di Rumah Sakit Tria Dipa Jakarta Selatan sebagian besar belum rasional.