Hubungan faktor internal dan faktor eksternal dengan perilaku makan atlet wanita
A tlet merupakan profesi yang membutuhkan banyak energi untuk mampu melakukan aktivitas fisik berat. Disamping kebutuhan energi yang lebih banyak dari orang biasanya, atlet pun dituntut untuk memiliki postur tubuh yang ideal guna menunjang performanya sehingga dapat mencetak prestasi sebanyak mungkin. Demi mencapai hal tersebut, banyak atlet yang melakukan diet ekstrem yang biasanya tanpa didasari pengetahuan yang benar sehingga pada akhirnya mengakibatkan perilaku makan yang menyimpang. Perilaku makan sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan faktor eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan faktor internal dan faktor eksternal dengan perilaku makan atlet wanita. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikut sertakan 132 atlet wanita komunitas Rush Runners. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan tiga jenis kuesioner yang meliputi penilaian karakteristik sosiodemografi, perilaku makan dengan Eating Disorder Diagnostic Scale, dan kuesioner data tentang faktor internal (sikap, pengetahuan,citra tubuh) dan faktor eksternal (pendidikan orang tua, pengaruh pelatih, keterpaparan media, lingkungan sosial/teman). Analisis ini menggunakan uji statistik Chi-square. Dari 132 responden, 82 orang (65,08 %) memiliki perilaku makan tidak menyimpang dan 44 orang (34,92%) memiliki perilaku makan menyimpang.Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara sikap dengan perilaku makan (p = 0,001), citra tubuh dengan perilaku makan (p = 0,000), lingkungan sosial (teman) dengan perilaku makan (p = 0,003). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan faktor internal (sikap dan citratubuh) dan faktor eksternal (lingkungan sosial) dengan perilaku makan atlet wanita.
A thletes are professions that require a lot of energy to be able to do heavy physical activity. In addition to the energy needs of more than usual people, athletes were required to have the ideal body posture to support performance so as to score as many achievements as possible. In order to achieve this, many athletes who perform extreme diets are usually without the right knowledge so that ultimately result in eating behavior that deviates. Self-feeding behavior can be influenced by various internal factors and external factors. The purpose of this study was to determine the relationship of internal factors and external factors with the eating behavior of female athletes. The study used an observational study with cross sectional design that included 132 female athletes of the Rush Runners community. Data were collected by interview using three types of questionnaires that included assessment of sociodemographic characteristics, eating behavior with Eating Disorder Diagnostic Scale, and questionnaires about internal factors (attitude, knowledge, body image) and external factors (parent education, coach influences, media exposure , social environment / friends). This analysis uses Chi-square statistical test. Of 132 respondents, 82 people (65.08%) had no deviant eating behavior and 44 people (34.92%) had deviant eating behaviors. There was a statistically significant relationship between attitude and eating behavior (p = 0.001), body image with eating behavior (p = 0,000), social environment (friend) with eating behavior (p = 0,003). This study shows the existence of the relationship of internal factors (attitude and citratubuh) and external factors (social environment) with the eating behavior of female athletes.