G angguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan menjadi salah satu halyang kerap terjadi dan semakin meluas dalam industry pekerjaan, antara lain padaindustry penerbangan yang terutama berdampak pada karyawan maintenance.Oleh Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi gangguan pendengaran akibat bising pada karyawan maintenancepenerbangan.METODEPenelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain crosssectionalyang mengikutsertakan 61 karyawan maintenance penerbangan X didaerah Tangerang . Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakankuesioner dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan audiometer. Datadianalisis dengan menggunakan uji statistic Fisher’s exact test menggunakanSPSS for Windows versi 20.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya0,05.HASILRerata usia responden 24,62 ± 3,93 (19-39) dengan 5 (8,2%) karyawan yangberusia 30-40 tahun, 27 (44,3%) karyawan bekerja lebih dari 8 jam sehari, 4(6,6%) karyawan dengan masa kerja 11-20 tahun, 16 (26,2%) karyawan yangtidak menggunakan APD saat bekerja, dan hanya terdapat 1 karyawan yangmengalami gangguan pendengaran (1,6%). Tidak ditemukan hubungan yangbermakna antara lama jam kerja dalam sehari, masa kerja, penggunaan APD, danusia pekerja dengan gangguan pendengaran akibat bising, dengan hasilkemaknaan p=1,000 (p>0,05) pada semua variabel yang diteliti.KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan prevalensi gangguan pendengaran akibat bising padakaryawan maintenance penerbangan X adalah sebesar 1,6 % dan tidak ditemukanadanya hubungan yang bermakna antara lama jam kerja dalam sehari, masa kerja,penggunaan alat pelindung diri, serta usia pekerja dengan gangguan pendengaranakibat bising pada maintenance penerbanganX di daerah Tangerang Tahun 2013