DETAIL KOLEKSI

Hubungan paparan bising dengan gangguan pendengaran pada sopir bajaj


Oleh : Syaripah Noor Rohimatullah Assegaf

Info Katalog

Nomor Panggil : S 866

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Fauzan Abdillah

Subyek : Hearing disorders

Kata Kunci : noise exposure, hearing lost

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_SKD_03012266_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_SKD_03012266_Pengesahan.pdf
3. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-4_Metode.pdf
7. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2016_TA_SKD_03012266_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2016_TA_SKD_03012266_Daftar-pustaka.pdf
11. 2016_TA_SKD_03012266_Lampiran.pdf

N ilai ambang batas kebisingan (NAB) berdasarkan waktu yang telah ditetapkan yaitu 1 sampai 8 jam perhari untuk intensitas kebisingan antara 85 dB dan 94 dB (PER.13/MEN/X/2011), sehingga peneliti melakukan penelitian untuk membuktikan intensitas bising yang tinggi akan berdampak terhadap indera pendengaran dan juga berapa lama waktu paparan yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metodekuantitatif dengan jenis rancangan cross sectional , Pengukuran dilakukan pada dua variabel yang utama, yaitu variabel tergantung dan variabel bebas.Variabel bebas yang diukur adalah tingkat kebisingan pada alat transportasi yaitu bajaj dengan tambahan kebisingan pada kepadatan kendaraan dijalan dan juga lama paparan.Penelitian dilakukan di kelurahan Tomang alat ukur yang digunakan adalah audiometri untuk memastikan gangguan pendengaran akibat paparan bising dengan melihat penurunan frekuensi setiap subjek penelitian. Hasil yang didapatkan 71 orang yang mengalami gangguan pendengaran, sebanyak 3 orang diantaranya (3.66%) mendapat paparan kebisingan dengan intensitas kurang dari 85 dB dan 68 orang lainnya (82.93%) mendapat paparan kebisingan dengan intensitas lebih dari 85 dB.Dari uji Chi-Square, diperoleh nilai-p sebesar 0.00. Nilai ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat kemaknaan 5% (p<0.05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara paparan atau intensitas kebisingan terhadap gangguan pendengaran sopir bajaj.

A threshold limit value of noise based on a predetermined time is 1 to 8 hours per day for the intensity of noise between 85 dB and 94 dB (PER.13/MEN/X/2011), so the researchers conducted a study to prove that the high intensity of the noise will affect the sense of hearing and also how long the exposure time can cause hearing loss. Based on the information above then researchers conducted research with the use of quantitative methods with a kind of cross sectional design , measurements carried on two variables main , namely variable dependent and variable non depe ndent.variabel non dependent measured is noise level on a means of transportation namely bajaj with additional noise on the density of vehicles on the roadside and also long induced. penelitian done in Kelurahan Tomang measuring instrument used is to ensure audiometry hearing loss due to exposure to noisy by seeing the decline in the frequency of each subject of research. The results obtained from 71 people with a hearing loss, as many as three of them (3.66%) got the noise exposure with less intensity than 85 dB and 68 others (82.93%) got more than 85 dB. From the Chi-Square test, p-value obtained at 0.00. This value is smaller than the significance level 5% (p<0.05). From the results of this study concluded that there is a relation between exposure or noise intensity on hearing loss towards bajaj driver.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?