Kajian tingkat kebisingan lalu lintas jalan raya Bekasi KM 18 terhadap SDN Jatinegara Kaum 03 Pagi dan 01 Pagi, Jakarta Timur
K ebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 (KepMenLH 48/1996) tentang Baku Tingkat Kebisingan menetapkan 55 dB(A) bagi peruntukan kegiatan lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan di lingkungan sekolah (SDN Jatinegara Kaum 03 Pagi dan 01 Pagi) akibat lalu lintas di Jalan Raya KM 18 dan membandingkannya dengan baku tingkat kebisingan, serta merekomendasikan upaya pengendaliannya. Penggambilan data di sekolah dilakukan pada 12 titik (6 titik di SDN 03 Pagi, 6 titik di SDN 01 Pagi) dan 1 titik di tepi Jalan Raya Bekasi KM 18 di depan sekolah. Sampling dilakukan setiap hari selama dua minggu di bulan Agustus 2017 pada 4 segmen waktu antara pukul 06:00-22:00 yang mewakili aktivitas sekolah. Data diolah dengan metode sesuai KepMenLH 48/1996. Kontur tingkat kebisingan dipetakan menggunakan software Surfer 11. Analisis hubungan jumlah kendaraan yang melintas dengan tingkat kebisingan di sekolah berdasarkan 3 jenis kendaraan bermotor yaitu roda 2, roda 4, dan roda 6. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat kebisingan di SDN Jatinegara Kaum 03 Pagi berkisar antara 74,1 – 77,3 dB(A) dan di SDN Jatinegara Kaum 01 Pagi berkisar antara 74,9 – 76,2 dB(A), semuanya sudah melampaui baku tingkat kebisingan 55 dB(A) untuk sekolah. Kebisingan lalu lintas Jalan Raya Bekasi KM 18 berkisar antara 75,1 – 76,9 dB(A) dengan v/c rasio berkisar 0,6 – 0,7 yang artinya lalu lintas jalan relatif lancar. Namun korelasi antara jumlah kendaraan dengan tingkat kebisingan hanya 34,9%, yang artinya tidak cukup signikan. Maka dapat dikatakan bahwa kebisingan yang terjadi di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh lalu lintas kendaraan bermotor tapi juga faktor aktivitas lain yang mempengaruhi background noise pada lokasi tersebut. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut. Hasil kuisioner yang dibagikan kepada sebanyak 83 responden (siswa, guru, dan staf) di tiap-tiap sekolah menyatakan 43 – 47% responden terganggu dengan kebisingan yang terjadi di sekolah dan merasa terganggu konsentrasinya. Pengendalian tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan mengatur sumber bising, menggunakan barrier seperti tanaman, peninjauan kembali desain bangunan dan tata ruang sekolah, serta penerapan zero voice pada saat jam pelajaran.
N oise is an unwanted sound from a business or activity at a certain level and time that can cause disruption to human health and environmental comfort. Minister of Environment Decree No. 48 of 1996 (KepMenLH 48/1996) on Noise Level Standards sets 55 dB(A) for the school environmental activities. This study aims to analyze the noise level in the school environment (Public Elementary School or SDN of Jatinegara Kaum 03 Pagi and 01 Pagi) due to motor vehicle traffic on Raya Bekasi Road KM 18 and compare it with the noise level standard, and recommend the control effort. Data collection at school was conducted at 12 points (6 points in SDN 03 Pagi, 6 points in SDN 01 Pagi) and 1 point on the edge of Raya Bekasi Road KM 18 in front of school. Sampling was done daily for two weeks in August 2017 on 4 segments of time between 06:00 and 22:00 representing school activities. The data were processed by the method according to KepMenLH 48/1996. The noise level contour is mapped using Surfer 11 software. Analysis of the relation between the numbers of vehicles passing by and the noise level in the school based on 3 types of motor vehicles that are 2-wheeled, 4wheeled, and 6-wheeled. This study concluded that the noise level at SDN Jatinegara Kaum 03 Pagi ranged from 74.1 – 77.3 dB(A) and at SDN Jatinegara Kaum 01 Pagi ranged from 74.9 – 76.2 dB(A), all of which have already exceeded standard 55 dB(A) noise level for schools. The traffic noise of Raya Bekasi Road KM 18 ranges from 75.1 – 76.9 dB(A) with v/c ratio ranging from 0.6 to 0.7 which means that road traffic is relatively smooth. However, the correlation between the numbers of vehicles with noise level is only 34.9%, which means it is not significant enough. So it can be said that the noise that occurs in schools is not only influenced by motor vehicle traffic but also other activity factors that affect the background noise at that location. This needs to be further investigated. The results of questionnaires distributed to 83 respondents (students, teachers, and staff) in each school stated that 43 – 47% of respondents were disturbed by the noise occurring in schools and felt disturbed by their concentration. Noise level control can be done by managing noise sources, using plant-like barriers, reconstructing building design and school layout, and applying zero voice during class time.