Usulan perbaikan postur kerja operator untuk mengurangi risiko musculoskeletal disorder (MSDs) pada proses pengelasan kaki tangki di PT. Aneka Tangki Indonesia
P enelitian ini dilakukan pada PT. Aneka Tangki Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi baja. Salah satu produk yang diamati yaitu kaki tangki. Hasil penyebaran kuesioner Nordic Body Map dari ketiga operator menunjukan keluhan paling banyak terjadi pada operator bagian pengelasan kaki tangki. Tujuan daripada penelitian ini adalah guna mengidentifikasi postur kerja operator pengelasan kaki tangki serta memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi risiko Musculoskeletal Disorders. Identifkasi risiko pada operator pengelasan kaki tangki dilakukan dengan menggunakan Rapid Entire Body Assesment (REBA) score akhir didapatkan sebesar 11. Sementara pada perhitungan Quick Exposure Checklist (QEC) operator kaki tangki mendapatkan score sebesar 71%. Hasil analisis dari kedua proses tersebut menyatakan bahwa postur kerja pada operator pengelasan kaki tangki tidak ergonomis dengan level risiko tinggi. Dapat disarankan untuk melakukan perubahan serta perbaikan dengan segera. Rekomendasi atau usulan yang diberikan yaitu perancangan alat bantu fasilitas kerja berupa kursi dan meja putar dengan penyesuaian antropometri, serta rak susun untuk mengurangi high risk score pada pekerjaan pengelasan. Ukuran alat bantu dibuat dengan menggunakan data antropometri masyarakat Indonesia. Perancangan alat bantu menggunakan software CATIA. Hasil dari perancangan yang baik didapatkan score sebesar 3 dengan level risiko rendah dalam perhitungan ulang menggunakan REBA.
P enelitian ini dilakukan pada PT. Aneka Tangki Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi baja. Salah satu produk yang diamati yaitu kaki tangki. Hasil penyebaran kuesioner Nordic Body Map dari ketiga operator menunjukan keluhan paling banyak terjadi pada operator bagian pengelasan kaki tangki. Tujuan daripada penelitian ini adalah guna mengidentifikasi postur kerja operator pengelasan kaki tangki serta memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi risiko Musculoskeletal Disorders. Identifkasi risiko pada operator pengelasan kaki tangki dilakukan dengan menggunakan Rapid Entire Body Assesment (REBA) score akhir didapatkan sebesar 11. Sementara pada perhitungan Quick Exposure Checklist (QEC) operator kaki tangki mendapatkan score sebesar 71%. Hasil analisis dari kedua proses tersebut menyatakan bahwa postur kerja pada operator pengelasan kaki tangki tidak ergonomis dengan level risiko tinggi. Dapat disarankan untuk melakukan perubahan serta perbaikan dengan segera. Rekomendasi atau usulan yang diberikan yaitu perancangan alat bantu fasilitas kerja berupa kursi dan meja putar dengan penyesuaian antropometri, serta rak susun untuk mengurangi high risk score pada pekerjaan pengelasan. Ukuran alat bantu dibuat dengan menggunakan data antropometri masyarakat Indonesia. Perancangan alat bantu menggunakan software CATIA. Hasil dari perancangan yang baik didapatkan score sebesar 3 dengan level risiko rendah dalam perhitungan ulang menggunakan REBA.