Perancangan dan pembuatan reflektor untuk melihat pengaruh jumlah lubang reflektor terhadap kinerja tungku biomassa berbahan bakar biopelet
P enggunaan tungku biomassa untuk keperluan rumah tangga dan industri (UMKM) khususnya memasak, bisa meningkatkan penghematan bahan bakar dengan mensubtitusi energi fosil dengan biomassa sebagai sumber energi alternatif. Bahan bakar biopelet yang dipakai ialah dari kayu. Dalam studi ini dilaksanakan perancangan, pembuatan,melihat pengaruh jumlah lubang reflektor serta pengujian tungku biomassa yang dilengkapi dengan reflektor untuk mendapatkan efisiensi termal yang optimal. Reflektor yang dirancang dan dibuat dengan bentuk bertingkat dalam ukuran diameter 40 cm. Pengujian ini dilaksanakan denganmemakai metode WBT (Water Boiling Test) dengan menghitung Massa air awal, Massa uap, Massa bahan bakar terpakai, Lama pemasakan air, HVF (Heating valueof fuel), panas sensibel, panas laten, panas masuk, dan efisiensi termal. Efisiensi termal termasuk faktor-faktor dalam uji tungku biomassa. Hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan efisiensi ketika sudut reflektor diubah pada tungku itu sehingga menghasilkan efisiensi termal yang optimal. Reflektor pertama dan keduayang dipunyai oleh saya hingga punya nilai efisiensi termal tertinggi yaitu 19,18%dengan tungku biomassa berdiameter 40 cmmassa air 5 liter danmassa bahan bakar600gram disetiap pengujian, dengan suhu maksimal 93,2°C, air mendidih paling cepat dalam 30 menit. Ini berarti reflektor 0,5 cm, 1,5 cm dan 2 cm menyerap lebihsedikit panas. Jadi kalor yang didapat memantulkan kembali panas ke beban tetapi tidak menghasilkan panas tambahan. Hasil Penambahan bahwasanya dengan memasang reflektor pada tungku biomassa, kinerja tungku bisa meningkat dibandingkan dengan tidak memakai reflektor.
T he use of biomass stoves for household and industrial purposes (MSMEs), especially cooking, can increase fuel savings by substituting fossil energy with biomass as an alternative energy source. The biopellet fuel used is wood. In this study, the design, manufacture, observation of the effect of the number of reflector holes and testing of a biomass furnace equipped with a reflector are carried out to obtain optimal thermal efficiency. The reflector is designed and made in a stepped shape with a diameter of 40 cm. This test is carried out using the WBT (Water Boiling Test) method by calculating the initial mass of water, mass of steam, mass of fuel used, cooking time of water, HVF (Heating value of fuel), sensible heat, latent heat, incoming heat, and thermal efficiency. . Thermal efficiency is a factor in the biomass furnace test. The expected result is an increase in efficiency when the reflector angle is changed in the furnace so as to produce optimal thermal efficiency. The first and second reflectors that I have have the highest thermal efficiency value of 19.18% with a biomass furnace with a diameter of 40 cm, a mass of 5 liters of water and a mass of 600 grams of fuel in each test, with a maximum temperature of 93.2°C, water boils the fastest in 30 minutes. This means that the0.5 cm, 1.5 cm and 2 cm reflectors absorb less heat. So the heat obtained reflects heat back to the load but does not produce additional heat. Additional results show that by installing a reflector on a biomass stove, the performance of the stove can be increased compared to not using a reflector.