Perencanaan pengembangan jaringan pipa induk air minum di Kota Bandar Lampung
K ota Bandar Lampung memiliki luas wilayah sebesar 197,22 km2 yang terdiridari 20 kecamatan. Penyediaan air minum secara perpipaan oleh PDAM WayRilau Kota Bandar Lampung dengan cakupan pelayanan eksisting baru sebesar11,3%, sehingga memerlukan perencanaan pengembangan jaringan sistempenyediaan air minum. Perencanaan pengembangan jaringan sistem penyediaanair minum di Kota Bandar Lampung direncanakan hingga tahun 2041 dan dibagimenjadi dua tahapan, tahap I (2031) dan tahap II (2041). Pengembangan jaringanair minum yang direncanakan pada tahap I sebesar 48% dengan 724.786penduduk terlayani, sedangkan tahap II sebesar 82% dengan 1.604.351 pendudukterlayani. Perencanaan ini direncanakan memiliki dua alternatif jaringan distribusiyang direncanakan sesuai topografi wilayahnya dengan berbentuk loop. Alternatif1 terdiri dari 3 sistem yang terpisah, sedangkan alternatif 2 terdiri dari 2 buahjaringan terpisah. Alternatif 1 merupakan alternatif terpilih karena lebih murahdibandingkan alternatif 2, dengan total panjang pipa induk baru yangdirencanakan sampai Tahap I (2041) sepanjang 85.310 m dengan kisaran diametersebesar 200 mm – 1.000 mm. Total biaya dari pengembangan alternatif terpilih(alternatif 1) sebesar Rp 1.034.397.003.588. Pada perencanaan Tahap I, totalbiaya sebesar Rp 733.040.806.132 dan Tahap II sebesar Rp 301.356.197.456.Biaya investasi sebesar Rp 10.172.365/m panjang pipa induk dan Rp 2.308.187/Sambungan rumah (SR).
B andar Lampung City has an area of 197.22 km2 with 20 sub-districts. The piping drinking water service by PDAM Way Rilau of Bandar Lampung City, with anexisting service coverage of 11,3%, requires the development of a water supplysystem network. The development planning of the water supply system networkin Bandar Lampung City is planned until 2041 and is divided into two stages,Phase I (2031) and Phase II (2041). The planned drinking water networkdevelopment in Phase I amounted to 48% with 724.786 population served, whilePhase II amounted to 82% with 1.604.351 population served. Two alternativedistribution networks were planned according to the area's topography with a loopshape. Alternative 1 consists of 3 separate systems, while alternative 2 consists of2 separate networks. Alternative 1 is the selected alternative because it is cheaperthan alternative 2, with a total length of new main pipes planned for Phase II(2041) of 85.310 m with a diameter range of 200 mm - 1,000 mm. The totalinvestment cost required is Rp 1.034.397.003.588, with details of Phase Iamounting to Rp 733.040.806.132 and Phase II amounting to Rp301.356.197.456. Investment costs amounted to Rp Rp 10.172.365/m length of main pipe and Rp 2.308.187/house connection (SR).