DETAIL KOLEKSI

Analisis hubungan biaya energi batu bara thd energi terbarukan per kilowatt hour di Indonesia


Oleh : Smith Rizy Pratama

Info Katalog

Nomor Panggil : 900/TT/2023

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Irfan Marwanza

Pembimbing 2 : Masagus Ahmad Azizi

Subyek : Coal

Kata Kunci : coal, power generation, semi-average method

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_STT_073001600059_Halaman-judul.pdf 11
2. 2023_TA_STT_073001600059_Pengesahan.pdf 3
3. 2023_TA_STT_073001600059_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2023_TA_STT_073001600059_Bab-2_Tinjauan-Literatur---Copy.pdf 69
5. 2023_TA_STT_073001600059_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 4
6. 2023_TA_STT_073001600059_Bab-4_Metode.pdf 15
7. 2023_TA_STT_073001600059_Bab-5_Kesimpulan.pdf 3
8. 2023_TA_STT_073001600059_Paper.pdf 6

I ndonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan energi untukpembangunan infrastruktur dan konsumsi masyarakat. Energi yang digunakan inisebagian besar disupply dari energi fosil yang berupa batu bara, minyak bumi, dangas bumi serta sebagian kecil mengunakan energi terbarukan. Indonesiaberkomitmen mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga tahun 2060.Komitmen Pemerintahan Indonesia ini sesuai dengan ratifikasi Paris Agreementyang disepakati tahun 2015. Sektor energi adalah penyumbang emisi GRK terbesar.Di sektor energi, upaya mitigasi dan adaptasi dilakukan dengan kebijakanpengembangan energi bersih (green energy), melakukan transformasi bauran energibaru terbarukan sebesar 23% di tahun 2025, dan pengurangan penggunaan energidari bahan bakar fosil. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis hubunganbiaya energi batu bara terhadap energi terbarukan per kilowatt hour. Dari penelitianini didapat biaya proyeksikan harga batu bara ke PLTU menggunakan metodeproyeksi Semi-Average didapat proyeksi harga pada periode selanjutnya yaitu padatahun 2022 sebesar Rp 868/kg dan menganalis hubungan melalui uji normalitas danuji hubungan antara PLTU dan PLTS mempunyai beberapa indikator yangberhubungan

I ndonesia is a developing country that needs energy for infrastructuredevelopment and public consumption. The energy used is mostly supplied fromfossil energy in the form of coal, petroleum, and natural gas and a small part usesrenewable energy. Indonesia is committed to reducing Greenhouse Gas (GHG)emissions by 2060. The commitment of the Government of Indonesia is inaccordance with the ratification of the Paris Agreement agreed in 2015. The energysector is the largest contributor to GHG emissions. In the energy sector, mitigationand adaptation efforts are carried out with a clean energy development policy,transforming the new renewable energy mix by 23% by 2025, and reducing energyuse from fossil fuels. Therefore, this study will analyze the relationship of coalenergy costs to renewable energy per kilowatt hour. From this study, it wasobtained that the cost of projecting coal prices to coal-fired power plants using theSemi-Average projection method obtained price projections in the next period,namely in 2022 of IDR 868 / kg and analyzing the relationship through normalitytests and the relationship test between PLTU and PLTS has several relatedindicators.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?