Aktivasi karbon aktif dari arang batok kelapa menggunakan asam phospat untuk menurunkan konstrasi bahan pewarna pakaian (wantek)
T ujuan penelitian ini adalah membuat karbon aktif dari arang batok kelapa yang diaktivasi oleh Asam Phospat dengan 5 variasi massa untuk menurunkan konsentrasi wantek berwarna biru tua no.12 cap padi gunting. Metode karbonisasi dilakukan dalam satu langkah dengan merendam bahan terlebih dahulu dalam aktivator selama 1 jam kemudian dikarbonisasi pada temperatur 500oC untuk menguji daya serap terhadap bilangan Iodin (I2) dan Metilen Biru. Setelah mengetahui kondisi optimum dari kelima variasi massa dalam pembuatan karbon aktif dari arang batok kelapa dilanjutkan dengan penelitian penyerapan kadar warna pada zat pewarna pakaian (wantek) dengan uji kolom adsorpsi. Lalu mengukur pori karbon aktif dengan teknik Scanning Electron Microscope (SEM). Karbon aktif arang batok kelapa kemudian dibandingkan dengan karbon aktif calgon yang ada di pasaran. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa daya serap karbon aktif arang batok dengan perbandingan massa(g) : asam phospat(g) 1 :1.25 paling optimum terhadap daya serap I2 dan Meilen Biru. Hasil ini juga memenuhi syarat mutu arang aktif teknis SNI 06-3730-1995 sebesar 1224.4 mg/g dan 279.9 ml/g. Hasil tersebut juga lebih unggul dibandingkan dengan daya serap calgon terhadap Iodin dan Metilen biru yakni 1035 mg/g dan 255.7 ml/g. Hasil rata-rata uji kolom adsorpsi dalam menyerap larutan wantek oleh 10 gr karbon aktif arang batok kelapa dari dua kali percobaan sebesar 1.3817 mg (64%), dan total rata-rata larutan wantek yang diserap oleh 10 gr calgon sebesar 0.0052 mg (1.83%). Pengukuran pori karbon aktif arang batok kelapa terlihat memiliki pori-pori yang lebih banyak walaupun pori-pori tersebut belum terbuka secara optimal. Sehingga dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karbon aktif arang batok kelapa dengan aktivasi jauh lebih baik dalam menyerap kadar warna bahan pewarna pakaian (wantek) dibandingkan dengan karbon aktif calgon.
T he purpose of this research was to investigate whether coconut shell charcoal can be used as a material to make activate carbon. The shell was activated by acid Phospat of 5 massvariation to reduce the concentration of coloring agent which is dark blue. Carbonization method was performed in one step; by soaking the material before carbonization reaching 500oC of temperature. This carbonization was to test the adsorption of Iodine number (I2) and Metilen Blue. The next step, using the adsorption column test from 5 variants, one optimum variant was found out to adsorpt the coloring agent. The final step was to measure the porous activated carbon with the use Scanning Electron Microscope (SEM). The result was as follows: the active carbon adsorbent of coconut shell charcoal with mass - ratio: phospat acid (g) 1: 1.25 at the optimum for absorption I2 and Metilen Blue. This result also qualified technical quality activated charcoal SNI 06-3730-1995 registration 1224.4 mg / g and 279 ml / g. Results are also better than the calgon adsorption of Iodine and Metilen Blue of 1035 mg / g and 255.7 ml / g. The results of the test average in the adsorbing column adsorption wantek solution by 10 g activated carbon coconut shell charcoal from two trials of 1.3817 mg (64%), and total average wantek solution is adsorbed by 10 g calgon of 0.0052 mg (1.83% ). Measurement of pore activated carbon coconut shell charcoal appear to have pores that although more pores are not open optimally. The research concluded that the activated carbon from coconut shell charcoal was better in adsorping color agent than calgon, the product available in the market.