D alam industri pertambangan untuk menetapkan harga jual suatu batubara perlu diketahui kuaitas tingkatan atau golongan batubara. Terdapat 3 jenis analisis yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkatan suatu batubara yaitu, analisis proksimat, analisis ultimat dan analisis lainnya. Dalam penelitian ini analisi lainnya yang digunakan adalah nilai kalori (calorific value) dan ketergerusan (hardgrove grindability index). Penelitian ini akan mencari regresi yang sesuai sehingga dapat digunakan untuk mengetahui antara zat terbang dan dan kalori mana variabel yang sesuasi untuk memprediksi nilai HGI serta mengetahui diagram hubungannya . Sedangkan uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara zat terbang dan nilai kalor terhadap ketergerusan.Dari penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh rank batubara di lokasi penelitian terdiri dari batubara bituminous hingga subbituminous. Regresi yang sesuai adalah untuk menghubungankan antara nilai HGI terhadap zat terbang dan nilai kalori adalah regresi polinomial orde 3. Dari korelasi yang dilakukan maka diketahui sifat dari regresi zat terbang dengan ketergerusan kuat berbanding lurus pada rank bituminous low volatile, jika zat terbang bernilai tinggi maka ketergerusan juga tinggi begitupula sebaliknya. Pada batubara bituminous high volatile maka korelasi berbanding terbalik, jika HGI tinggi maka kadar zat terbang rendah. Secara korelasi keseluruhan nilai dari HGI dengan zat terbang miliki hubungan yang sangat kuat maka jika terjadi perubahan nilai zat terbang akan mempengaruhi perubahan nilai HGI. Nilai korelasi dari ketergerusan dengan nilai kalori memiliki hubungan kuat yang sebanding.