Analisis struktur dan kaitannya terhadap alterasi dan mineralisasi pada daerah Tajursindang dan sekitarnya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat
D aerah penelitian yang terletak pada desa Tajursindang, kecamatan Sukatani,kabupaten Purwakarta, provinsi Jawa Barat sangat menarik untuk dilakukan penelitian. Pada daerah ini, terdapat beberapa lokasi pertambangan mineral ekonomis yang merupakan hasil dari proses hidrotermal. Atas dasar itu, penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh dari struktur geologi terhadap alterasi dan mineralisasi pada daerah tersebut, dengan interpretasi awal menggunakan data kelurusan pada citra satelit dan dilanjutkan dengan pengambilan data kekar di lapangan dengan metode sederhana berupa scan line linear untuk mengetahui intensitas dan pola kekar yang dapat menjadi jalur masuknya fluida hidrotermal yang menyebabkan proses alterasi dan mineralisasi. Geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi lima satuan yaitu satuan geomorfologi pegunungan tersayat tajam vulkanik, satuan geomorfologi perbukitan tersayat tajam vulkanik,satuan geomorfologi perbukitan bergelombang, vulkanik satuan geomorfologi berbukit bergelombang denudasional, dan satuan geomorfologi dataran bergelombang fluvial. Secara stratigrafi dari tua ke muda, daerah ini terbagi menjadi enam satuan batuan yaitu satuan andesit porfiritik, satuan batulempungkarbonatan, satuan andesit piroksen, satuan andesit hornblenda, satuan dasit, dansatuan endapan aluvial. Struktur geologi yang berkembang pada daerah inimerupakan struktur kaldera Tajursindang, sesar geser mengiri Panyindangan, sesargeser mengiri Tajurkidul, dan sesar geser mengiri Cirendeu. Berdasarkan data yangdidapat dilapangan, alterasi dan mineralisasi daerah ini dikontrol oleh sesar gesermengiri cireundeu dan sesar geser mengiri tajurkidul, yang membuat zona lemahdisekitarnya dengan intensitas struktur yang cukup tinggi, selain itu pola kekar yangsaling berpotongan juga mendukung daerah dengan zona intensitas tinggi tersebutberpotensi sebagai jalur masuknya fluida hidrotermal yang menyebabkan alterasidan mineralisasi pada daerah ini.
T he research area is located at Tajursindang village, Sukatani sub-district,Purwakarta regency, West Java province is very interesting to research for. In thisarea there are several economic mineral mines which was a result from ahydrothermal process. On that basis, the authors conducted a study of the influenceof geological structures on alteration and mineralization in the area with initialinterpretations using lineament from satellite imagery and continued with fieldsampling of fracture data using a simple method which is linear scanline todetermine the intensity and pattern of the fractures that could be the pathways ofhydrothermal fluid which causes alteration and mineralization. Thegeomorphology of the research area is divided into five units, the sharply slashedvolcanic mountains geomorphological unit, the sharply slashed volcanic hillsgeomorphological unit, the surging volcanic hills geomorphological units, thesurging denudational hills geomorphological units, and the undulating fluvialplains geomorphology units. Stratigraphically from the oldest to youngest, this areais divided into six rock units, namely porphyritic andesitic units, carbonateclaystone units, pyroxene andesite units, hornblende andesite units, dacite units,and alluvial deposits units. Geological structures that develop in this area areTajursindang caldera, Panyindangan left slip fault, Tajurkidul left slip fault, andCirendeu left slip fault. Based on the data obtained in the field, alteration andmineralization of this area is controlled by the Cireundeu left slip fault andTajurkidul left slip fault, which creates a weak zone around its fault with asufficiently high structural intensity, adding the intersecting fracture patterns thatalso support the areas with a high intensity zones to be potential for hydrothermalfluid migration which causes alteration and mineralization in this area