S istem Penyaliran Tambang pada PT. Bukit Asam, Tbk merupakan aspek penting yang perludiperhatikan dalam berlangsungnya proses penambangan, dikarenakan PT. Bukit Asam, Tbkmemiliki sistem penambangan open pit atau tambang terbuka. Air yang mengalir dari elevasitinggi ke elevasi rendah akibat dari hujan yang terjadi pada area penambangan akan menjadipenghambat dari proses penambangan seperti meluapnya volume air pada Sump, banyaknyagenangan air dll. Pada bulan Mei 2018 sesuai dengan rencana kerja dari satuan kerja MTBUyaitu pada Sump Timur Muara Tiga Besar Utara akan dilakukan proses penambangan batubarakarena terdapat cadangan batubara tipe A1 dan akan digali hingga elevasi -22 mdpl. Namunterdapat suatu permasalahan yaitu batubara yang akan ditambang terendam oleh air danlumpur, masalah ini menjadi penghambat dari proses penambangan batubara serta mundurnyatarget waktu yang sudah ditetapkan. Dalam rangka menyelesaikan masalah tersebut satuankerja memberikan target waktu pengeringan dan penanganan selama kurang dari 2 bulan dandirencanakan pada akhir Juni 2018 sudah dapat dilakukan penambangan batubara, maka dariitu dilakukan penelitian terkait Kajian Teknis dari pengeringan air dan penanganan lumpurpada area Sump Timur. Analisa awal yang dilakukan adalah mengevaluasi sistem penyalirantambang pada area Sump Timur seperti luas catchment area, data curah hujan serta melakukananalisis terhadap kinerja pompa untuk melakukan pengeringan air. Pada pengeringanmenggunakan pompa perlu dilakukan optimalisasi pada jam kerja dan RPM pompa yangsebelumnya didapatkan waktu pengeringan 68 hari menjadi 28 hari dan dibawah dari targetyang diberikan. Selanjutnya dihitung jumlah hasil sedimentasi pada Sump Timur sebanyak188.431,6 BCM dan didapatkan lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penangananlumpur oleh Dump Truck HD-785 dan Excavator PC-1250 adalah 21 hari. Dengan total waktupengeringan air dan penanganan lumpur 49 hari, maka pada akhir Juni 2018 siap untukdilakukan penambangan batubara.