DETAIL KOLEKSI

Upaya penurunan debit air sungai melalui pengendalian pengunaan lahan (DAS Ciliwung)


Oleh : Shamira Nathania

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Endrawati Fatimah

Pembimbing 2 : Benny Benjamin Suharto

Subyek : Land use

Kata Kunci : land use, runoff, DAS upstream Ciliwung

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SPW_083001600048_Halaman-judul.pdf
2. 2020_TA_SPW_083001600048_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2020_TA_SPW_083001600048_Bab-1_Pendahuluan.pdf 8
4. 2020_TA_SPW_083001600048_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_SPW_083001600048_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2020_TA_SPW_083001600048_Bab-4_Gambaran-Umum.pdf
7. 2020_TA_SPW_083001600048_Bab-5_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
8. 2020_TA_SPW_083001600048_Bab-6_Simpulan-dan-Saran.pdf
9. 2020_TA_SPW_083001600048_Daftar-Pustaka.pdf 4
10. 2020_TA_SPW_083001600048_Lampiran.pdf

K ejadian banjir di wilayah hilir seringkali dikaitkan dengan luapan air limpasanyang berasal dari wilayah hulunya. Besarnya debit air limpasan (Q) dipengaruhioleh besarnya air limpasan yang nilainya bergantung pada pola penggunaan lahandan intensitas curah hujan. Wilayah kajian penelitian ini adalah DAS CiliwungHulu yang diperkirakan berkontribusi dalam kejadian banjir di bagian hilir yaituDKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya penurunan debitair DAS Ciliwung Hulu melalui pengendalian penggunaan lahan agar tidakmelampaui ambang batas penyebab banjir (Siaga I). Metode yang digunakan padapenelitian ini adalah analisis spasial untuk mengidentifikasi perubahan penggunaanlahan dan metode rasional untuk menghitung debit air limpasan (Q). Datapenggunaan lahan digunakan time series tahun 1996, 2006 dan 2016. Dataintensitas hujan dengan satuan mm/jam bersumber dari data curah hujan tahun 1996– 2016 yang dihitung dengan metode Mononobe dan Gumbell. Hasil analisismenunjukkan bahwa debit air limpasan pada 1996- 2016 mengalami peningkatandari 278,77 mm/dt menjadi 465,57 mm/detik yang disebabkan karena adanyapeningkatan luasan permukiman, ladang/ tegalan dan kebun campuran Pada tahun2016, nilai Q DAS Ciliwung Hulu melebihi ambang batas Siaga I (> 441 mm/dt),yang artinya bagian hilir (Jakarta) akan mengalami banjir. Pengendalianpenggunaan lahan dalam upaya untuk menurunkan debit air larian dibawah ambangbatas Siaga I adalah adalah dengan mengembalikan fungsi zona L3 (kawasankonservasi) seluas 2654.90 ha sesuai dengan Perpres 60/2020 tentang RTRJabodetabekjur.

F lood events in the downstream area are often associated with runoff from theupstream area. The amount of runoff discharge (Q) is influenced by the amount ofrunoff water whose value depends on land use patterns and rainfall intensity. Thestudy area of this research is the Upper Ciliwung Watershed which is estimated tocontribute to the downstream flood, namely DKI Jakarta. This study aims to identifyefforts to reduce water flow in the Upper Ciliwung Watershed through land use soas not to exceed the threshold for causing flooding (Siaga I). The method used inthis research is spatial analysis to identify changes in land use and rational methodsto calculate runoff discharge (Q). Land useused datatime series 1996, 2006 and2016. Rain intensity data in mm / hour is derived from 1996 - 2016 rainfall datacalculated using the Mononobe and Gumbell method. The results of the analysisshow that the discharge of runoff water in 1996-2016 has increased from 278.77mm / s to 465.57 mm / second due to an increase in the area of settlements, fields /moor and mixed gardens. In 2016, the Q value of the Upper Ciliwung Watershedexceeded the Alert I threshold (> 441 mm / s), which means that the downstream(Jakarta) will experience flooding. Controlling land use in an effort to reducerunning water discharge below the Alert I threshold is to restore the function of theL3 zone (conservation area) covering an area of 2654.90 ha in accordance withPresidential Decree 60/2020 concerning the Jabodetabekjur RTR.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?