Evaluasi penggunaan lahan pada sempadan Sungai Citarum di kawasan perkotaan Karawang Jawa Barat sebagai dasar perencanaan lanskap jalur hijau riparian
K arawang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat disertai dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat yang ada pada kota karawang telah mengakibatkan kebutuhan lahan semakin meningkat. sehingga banyak penduduk yang bermukim dan menetap di daerah Sempadan Sungai. Pada Daerah Sempadan Sungai Citarum di kawasan perkotaan Karawang sering mengalami permasalahan seperti banjir, erosi dan sedimentasi. Hal ini disebabkan penataan terhadap penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Maka diperlukan evaluasi kesesuaian lahan terhadap penggunaan lahan pada daerah Sempadan Sungai Citarum untuk mengetahui penggunaan lahan yang sesuai berdasarkan kriteria dan peraturannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis Overlay dan Skoring. Dari hasil analisis berdasarkan kondisi eksisting diperoleh 3 ruang fungsional pada daerah sempadan sungai. Sempadan sungai pada ruang pertama mempunyai luas 24,9% dari luasan sempadan sungai yang diteliti. Ruang ini merupakan area yang sering mengalami banjir dikarenakan terdapat lahan terbangun di dalamnya. Sempadan Sungai pada ruang kedua mempunyai luas 42,6% dari luasan sempadan sungai yang diteliti. Sempadan Sungai pada ruang ketiga mempunyai luas 32,5% dari luasan sempadan sungai yang diteliti. Tiap-tiap ruang yang diperoleh akan dikembangkan menjadi RTH Jalur Hijau dengan penerapan konsep satuan lahan Riparian.
K arawang is one of the districts in West Java that has an increasing population every year. The increasing population continues to be accompanied by an increase in income per capita in the city of Karawang has resulted in increased land needs. so that many residents settled and settled in the River Border area. In the Citarum River Border Area in the Karawang urban area, there are often problems such as flooding, erosion and sedimentation. This is due to the arrangement of land use that is not in accordance with its capabilities. Then an evaluation of land suitability for land use in the Citarum River border is needed to determine the appropriate land use based on criteria and regulations. The method used in this research is quantitative descriptive using Overlay and Scoring analysis techniques. From the results of the analysis based on the existing conditions obtained 3 functional spaces in the river border. The river border in the first room has an area of 24.9% of the area of the river border studied. This space is an area that is often flooded because there is built up land in it. The river border in the second room has an area of 42.6% of the area of the river border studied. River border in the third room has an area of 32.5% of the area of the river border studied. Each space acquired will be developed into a Green Line open space by applying the Riparian land unit concept.