Evaluasi peraturan pembebanan gandar kereta api di Pulau Jawa terhadap kondisi aktual
S truktur jalan rel meliputi bermacam-macam konstruksi yang dimaksudkan untukmendukung jalan rel dan pengoperasian kereta api salah satunya adalah jembatan.Lokomotif merupakan kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri berfungsisebagai penggerak rangkaian kereta atau gerbong. Lokomotif di Indonesiakhususnya di Pulau Jawa mempunyai beban gandar dan jarak gandar yangberbeda-beda, sehingga hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan gaya dalamyang bekerja pada struktur jalan rel kereta api. Beban hidup yang bekerja padastruktur atas jembatan kereta api adalah beban yang berasal dari rangkaian keretaapi yang besarnya ditentukan berdasarkan skema pembebanan Rencana Muatan1921 (RM 1921). Dengan RM 1921 yang sudah ditetapkan sebagai peraturanJembatan yang dilalui oleh rangkaian kereta api yang melintas maka pada suatutitik tertentu pada jembatan gelagar memanjang akan menimbulkan gaya dalamseperti gaya momen dan lintang yang berubah besarnya tergantung dari letakrangkaian kereta api. Akan tetapi, kondisi aktual beban gandar dan jarak gandartidak sesuai dengan RM 1921. Untuk mengetahui besarnya gaya dalam (momenmaksimum dan lintang maksimum) maka diperlukan suatu perhitungan analisisyaitu menggunakan garis pengaruh. Dari hasil perhitungan antara lokomotif aktualdan RM 1921 diperoleh kesimpulan gaya dalam (momen dan lintang) maksimumlokomotif aktual lebih kecil dari pada RM 1921, oleh karena itu RM 1921 masihmemadai untuk dipakai pada kondisi saat ini.