S umur EG-01 terletak di Lapangan Tanjung Laban dan memproduksikan minyak pada Formasi Baturaja, namun karena produksi sudah tidak ekonomis pada formasi ini, formasi ini akan ditutup dan produksi akan dipindahkan kepada Formasi Telisa pada interval perforasi 723 – 725 m dengan ketebalan pasir 2.49 m. Sebelum sumur EG-01 dibuka dan diproduksikan pada Formasi Telisa ini, PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba telah merencanakan stimulasi perekahan hidrolik pada sumur tersebut. Perencanaan ini berdasarkan tinjauan kepada sumur disekitar EG-01 yang telah lebih dulu berproduksi pada Formasi Telisa yang memiliki laju alir yang rendah tanpa dilakukan stimulasi perekahan. Pada sumur EG-01 diperoleh hasil permeabilitas sebesar sekitar 18 mD pada Formasi Telisa dengan tekanan sekitar 900 psi. Nilai permeabilitas dan tekanan ini adalah nilai sestimasi dilihat berdasarkan sumur-sumur yang berada di dekat EG-01 yang berproduksi di Formasi Telisa. Tujuan hydraulic fracturing pada sumur EG-01 ini adalah untuk meningkatkan produktivitas sumur.Pada penulisan tugas akhir ini akan dilakukan analisa terhadap perancanganperekahan dan evaluasi perekahan hidrolik dimulai dari proses pengumpulan datayang akan digunakan dan menentukan parameter opsional meliputi model geometrirekahan, laju injeksi, proppant dan fluida perekah, hingga evaluasi hasil yangmeliputi perbandingan harga permeabilitas (k), perbandingan laju alir, kelipatankenaikan productivity index, dan keekonomian.