Evaluasi sistem dewatering untuk optimasi pompa pada tambang bawah tanah area blok Cibitung dan Cikoneng di PT Cibaliung Sumberdaya, kabupaten Pandeglang Banten
D alam mendukung aktivitas penambangan, maka diperlukan sistem penyaliran tambang yang baik dan benar. Metode yang digunakan dalam proses penyaliran ini adalah mine dewatering. Metode yang digunakan adalah pumping method. Proses penambangan yang bersifat bergerak menyebabkan setiap debit air yang masuk harus sesuai dengan debit air yang dikeluarkan dari dalam tambang.Sehingga sistem pemompaan air dari dalam tambang harus optimal agar tidak menyebabkan banjir baik pada heading maupun akses tambang. Sistem penyaliran dengan metode pemompaan ini digunakan untuk kedua area kerja blok cibitung dan blok cikoneng. Air yang terdapat dalam tambang baik heading maupun akses merupakan air hasil limpasan dari pump station, dan air rembesan. Air kemudian akan dipompakan (transfer) dengan booster pump menuju pump station dan kemudian estafet menuju tiap pump station hingga air dapat dikeluarkan pada sedimentation pond yang terdapat di luar tambang (surface). Tiap pompa yang bekerja memiliki nilai hambatannya masing-masing, terdapat 5 lokasi pompa yang bekerja di blok Cibitung yang memiliki nilai head sisa bernilai minus, yaitu C13 -5,27, XC14 -4,13, VENT ACC -0,56, XC14A -25,73 dan SC19 -42,34. Untuk blok Cikoneng terdapat 3 lokasi pompa yang bekerja memiliki nilai head sisa bernilai minus SC DEC LAMA -0,88, SC DEC LAMA -2,11 dan XC13 -0,04. Kinerja pompa dipengaruhi oleh hambatan dan kemampuannya. Berdasarkan nilai headyang dimiliki tiap pompa terdapat beberapa lokasi pompa yang diperlukan relokasi,seperti pada lokasi blok Cibitung VENT ACC, CKN XC13, CKN SC DEC LAMA,CKN DEC LAMA, CKN MB8 dan CKN XC9VT. Perlunya relokasi disebabkan oleh beberapa hal. Selain itu diperlukan penambahan sejumlah pompa booster pada lokasi CBT DECLINE dan CKN 12 STH ACC karena merupakan titik kritis pada kedua blok penelitian. Evaluasi sistem dewatering pada blok cibitung dan cikoneng dilakukan dengan merelokasi pompa dan penyelesaian permasalahan banjir pada area kritis.
T o support mining activities, a good and correct mining distribution system is needed. The method used in this flushing process is mine dewatering. The method used is the pumping method. The moving mining process causes any incoming water debit to be in accordance with the water discharge released from the mine. So the water pumping system from inside the mine must be optimal so as not to cause flooding both on the heading and mine access. The pumping system with this pumping method is used for both the work area of ​​the cibitung block and the cikoneng block. The water contained in the mine both heading and access is runoff water from the pump station, and seepage water. The water will then be pumped (transfer) with a booster pump to the pump station and then relay to each pump station until the water can be released at the sedimentation pond located outside the mine (surface). Each pump that works has its own resistance values, there are 5 pump locations that work in the Cibitung block which have a residual value of minus heads, namely C13 -5.27, XC14 -4.13, VENT ACC -0.56, XC14A - 25.73 and SC19 -42.34. For the Cikoneng block, there are 3 pump locations that have a residual head value minus SC DEC OLD -0.88, SC DEC OLD -2.11 and XC13 -0.04. Pump performance is influenced by obstacles and capabilities. Based on the value of the pump owned by each pump, there are several pump locations needed for relocation, such as the location of the Cibitung VENT ACC block, CKN XC13, CKN SC DEC OLD, CKN DEC OLD, CKN MB8 and CKN XC9VT. The need for relocation is caused by several things. In addition it is necessary to add a number of booster pumps to the DECLINE CBT location and CKN 12 STH ACC because it is a critical point in the two research blocks. The evaluation of dewatering system in the cibitung and cikoneng blocks is done by relocating the pump and solving the flood problem in the critical area.