Perencanaan electric submersibe pump untuk sumur sembur alami "MCH-01" dan "MCH-09" lapangan "X"
S etiap sumur yang berproduksi secara sembur alam pasti akan mengalamipenurunan produktivitas seiring berjalannya waktu. Untuk mengatasi hal tersebut,dikembangkanlah metode pengangkatan buatan yang dapat “memperpanjangâ€umur suatu sumur dengan meningkatkan laju produksinya. Salah satu metodepengangkatan buatan adalah Electric Submersible Pump (ESP). Pompa bertenagalistrik ini diletakkan di dalam tubing secara vertikal dan tenggelam di kolomfluida.Sumur MCH-01 dan MCH-09 adalah sumur yang berproduksi secarasembur alami atau natural flow. Produktivitas dari kedua sumur ini tergolongcukup baik yakni 5,99 bfpd/psi dan 3,54 bfpd/psi. Pengaplikasian artificial liftberupa ESP dipilih untuk mengoptimasikan laju produksi kedua sumur ini. ESPdapat digunakan pada sumur vertikal maupun sumur miring (sumur deviated) danjuga sumur yang memiliki harga water cut yang tinggi.Sebelum dilakukan perencanaan ESP, kedua sumur tersebut dilakukananalisis sistem nodal serta Tubing Performance Relationship (TPR). Analisis TPRmelihat hubungan antara outflow yakni kurva tubing dengan inflow yakni kurvaIPR itu sendiri. Dengan tubing ukuran maksimum yang dapat dipasang sesuaidengan ID casing pun, sumur belum mampu menghasilkan laju alir sesuaitargetnya.Perencanaan ESP diaplikasikan pada laju produksi sebesar 60% dari lajuproduksi maksimum sumurnya. Penentuan laju produksi maksimum ini dapatdianalisis dari kurva IPR (Inflow Performance Relationship) yang berdasarkanmetode composite. Metode ini digunakan pada sumur yang memiliki water cutyang tinggi.Hasil dari penelitian akhir ini yaitu untuk sumur MCH-01 menggunakanpompa REDA SN8500 3500 RPM 60 Hz sebanyak 146 stages. Untuk motornyamenggunakan motor 562 Dominator dengan daya 420HP. Sumur MCH-09menggunakan pompa REDA S6000N 3500 RPM 60 Hz sebanyak 120 stages.Motor yang dipilih adalah 562 Dominator dengan daya 375 HP.
E very well that produces in a natural spray will surely experience adecrease in productivity over time. To overcome this, an artificial lifting methodwas developed that can "extend" the life of a well by increasing its productionrate. One artificial lifting method is Electric Submersible Pump (ESP). Thiselectric powered pump is placed vertically in the tubing and sinks in the fluidcolumn.MCH-01 and MCH-09 wells are wells that produce natural flow. Theproductivity of the two wells is quite good at 5.99 bfpd / psi and 3.54 bfpd / psi.The application of artificial lift in the form of ESP was chosen to optimize theproduction rate of these two wells. ESP can be used in vertical wells and wells(deviated wells) and wells that have high water cut prices.Prior to ESP planning, the two wells were analyzed by nodal system andTubing Performance Relationship (TPR). TPR analysis looks at the relationshipbetween the outflow ie the tubing curve and the inflow, the IPR curve itself. Evenwith the maximum size tubing that can be installed in accordance with the casingID, wells have not been able to produce flow rates according to their targets.ESP planning is applied to the production rate of 60% of the maximumproduction rate of the well. Determination of the maximum production rate can beanalyzed from the IPR (Inflow Performance Relationship) curve based on thecomposite method. This method is used in wells that have high water cut.The results of this final study are for the MCH-01 well using the REDASN8500 3500 RPM 60 Hz pump totaling 146 stages. For motorcycles using 562Dominator motors with 420HP power. The MCH-09 well uses the REDA S6000N3500 RPM 60 Hz pump for 120 stages. The selected motor is 562 Dominator with375 HP power.