DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara tingkat stres dan frekuensi bangkitan pada pasien epilepsi usia 26-45 tahun


Oleh : Aziza Shifa Andriana

Info Katalog

Nomor Panggil : S 2118

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Yudhisman Imran

Subyek : STRESS;EPILEPSY;SEX DIFFERENCE

Kata Kunci : stress, epilepsy, sex differences

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_SKD_030001900022_Halaman-Judul.pdf 16
2. 2023_TA_SKD_030001900022_Pengesahan.pdf 1
3. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-2_Tinjauan-Literatur.pdf 40
5. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-3_Kerangka-Teori.pdf 2
6. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf 5
7. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-5_Hasil.pdf 3
8. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-6_Pembahasan.pdf 5
9. 2023_TA_SKD_030001900022_BAB-7_Kesimpulan.pdf 1
10. 2023_TA_SKD_030001900022_Daftar-Pustaka.pdf 4
11. 2023_TA_SKD_030001900022_Lampiran.pdf 19

E pilepsi adalah perwujudan klinis berbentuk gangguan anatomis dan/atau biokimiawi, fisiologis, atau kombinasi di antaranya yang dipicu oleh terlepasnya muatan listrik yang berlebih dari sel-sel saraf. Epilepsi sering ditemui pada usia 26- 45 tahun dengan angka kejadian sekitar 8 kasus per 1000 penduduk. Ada dua sebab yang dapat memicu, yaitu sebab internal dan eksternal. Contoh sebab internal adalah kelelahan, stres, siklus menstruasi, atau kurang tidur. Stres dapat dimaknai sebagai respons seseorang, baik secara fisik maupun emosional atas perubahan lingkungan yang memaksanya untuk beradaptasi.METODEPenelitian menggunakan data primer dan sekunder dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 73 orang pasien rawat jalan di Poli Epilepsi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Data primer berupa kuesioner Depression, Anxiety, Stress Scales 42 dan Morisky Medication Adherence Scales 8 serta satu pertanyaan kriteria eksklusi. Data sekunder diambil dari rekam medik untuk mengetahui frekuensi kejang 1 bulan terakhir. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05.HASILPenelitian menunjukan pasien laki-laki paling banyak memiliki frekuensi bangkitan yaitu ≥2 bangkitan sebanyak 24 pasien (60,0%) , Dapat pula diketahui pasien dengan tingkat stres normal paling banyak memiliki frekuensi bangkitan yaitu <2 bangkitan sebanyak 24 pasien (88,9%) (p<0,05).KESIMPULANTerdapat hubungan bermakna antara tingkat stres dan frekuensi bangkitan pada pasien epilepsi usia 26-45 tahun dan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan frekuensi bangkitan pada pasien epilepsi usia 26-45 tahun (p<0,05)

E pilepsy is a clinical manifestation in the form of anatomical and/or biochemical, physiological disturbances, or a combination thereof which is triggered by the release of excessive electrical discharges from nerve cells. Epilepsy is often found at the age of 26-45 years with an incidence of around 8 cases per 1000 population. There are two causes that can trigger seizure, namely internal and external causes. Examples of internal causes are fatigue, stress, menstrual cycles, or lack of sleep. Stress can be interpreted as a person's response, both physically and emotionally to changes in the environment that force him to adapt.METHODThis study uses primary and secondary data with a cross sectional approach. The research sample was 73 subjects at Epilepsy Polyclinic in National Brain Center Hospital. Primary data using Depression, Anxiety, Stress Scales 42 and Morisky Medication Adherence Scales 8 questionnaires and one question of exclusion criteria. Secondary data was taken from medical records to determine the frequency of seizures in the last 1 month. The data were processed and analyzed using the Chi Square test with a significance level of (p <0.05).RESULTSResearch shows that male patients have the most frequency of seizures, namely ≥2 seizures in 24 patients (60.0%). It can also be seen that patients with normal stres levels have the most frequency of seizures, namely <2 seizures in 24 patients (88.9%) ) (p<0.05).CONCLUSIONThere is a significant realition between stress level and seizure frequency also a sex gender in epilepsy patient 26-45 years old. (p<0,05)

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?