DETAIL KOLEKSI

Evaluasi lintasan pemboran berarah pada sumur X lapangan Y dengan menggunakan Metode Minimum of Curvature

0.0


Oleh : Awliya Tafrijiyah

Info Katalog

Nomor Panggil : 1418/TP/2022

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Lilik Zabidi

Pembimbing 2 : Apriandi Rizkina Rangga W.

Subyek : Oil well drilling

Kata Kunci : directional drilling, minimum of curvature, evaluation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STP_071001700024_Halaman-judul.pdf 11
2. 2022_TA_STP_071001700024_PENGESAHAN.pdf 4
3. 2022_TA_STP_071001700024_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2022_TA_STP_071001700024_Bab-2_Tinjauan-Umum.pdf 8
5. 2022_TA_STP_071001700024_Bab-3_Metodologi.pdf 4
6. 2022_TA_STP_071001700024_Bab-4_Pembahasan.pdf 9
7. 2022_TA_STP_071001700024_Bab5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 1
8. 2022_TA_STP_071001700024_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2022_TA_STP_071001700024_Lampiran.pdf 45

P emboran berarah merupakan teknik pemboran dimana lintasan lubang bordibelokkan dan diarahkan pada kedalaman tertentu ke koordinat target pemboranyang telah ditentukan. Terdapat beberapa faktor diperlukannya pemboran berarahyaitu faktor topografis, geologis, ekonomi, dan lain-lain.Pada saat dilakukannya pelaksanaan pemboran umumnya banyak terjadipenyimpangan atau perbedaan antara yang direncanakan dengan pelaksanaan(aktual). Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi lintasan pemboran agar dapatmengetahui besarnya penyimpangan yang terjadi dan masih berada dalam daerahtarget atau tidak. Metode perhitungan yang digunakan untuk pemboran berarahsumur X ini adalah metode Minimum Of Curvature, dimana metode ini dipilihkarena memiliki tingkat ketelitian yang paling akurat.Sumur X merupakan tipe pemboran berarah modified S type. Pada saatkegiatan pemboran dilakukan terdapat perbedaan pada titik KOP, trayek 12-14⁄ ”terdapat penyimpangan inklinasi dan azimut dan di trayek 8-12⁄ ” terjadipermasalahan yaitu stuck pipe (pipa terjepit). Titik KOP pada perencanaan 300 ftMD, sedangkan pada aktual 232.09 ft MD perbedaan terjadi dikarenakan pada saataktual mengantisipasi titik KOP berada di formasi lunak, sedangkan pada trayek12-14⁄ ” penyimpangan inklinasi berkisar 6° − 12°, dan azimut berkisar 7° −27°terjadi karena formasi yang ditembus dominan formasi lunak, dan stuck pipeterjadi pada saat melakukan pull out of hole.

D irectional drilling is a drilling technique in which the trajectory of theborehole is deflected and directed at a certain depth to the coordinates of apredetermined drilling target. There are several factors that require directionaldrilling, namely topographical, geological, economic, and other factors.At the time of carrying out the drilling, there are generally many deviationsor differences between the planned and the (actual) implementation. Therefore, itis necessary to evaluate the drilling trajectory in order to find out the magnitude ofthe deviation that occurs and is still in the target area or not. The calculation methodused for well X-directed drilling is the Minimum Of Curvature method, where thismethod was chosen because it has the most accurate level of accuracy.The X well is a build hold and drop (S type) trending drilling type. Whenthe drilling activity was carried out there were differences at the KOP point, on the12-1⁄4” route there were inclination and azimuth deviations and on the 8-1⁄2” routethere was a problem, namely stuck pipe. The KOP point on the plan is 300 ft MD,while the actual 232.09 ft MD difference occurs because the actual anticipated KOPpoint is in the soft formation, while on the 12-1⁄4” route the inclination deviationranges from 6^°-12^°, and the azimuth ranging from 7^°-27^° occurs because theformation that was penetrated is dominantly soft, and stuck pipe occurs whenpulling out of the hole.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?