Perancangan Pusat Budaya Sumatera Barat dengan pendekatan arsitektur kontekstual di Padang
P usat Budaya Sumatera Barat berfungsi sebagai wadah kegiatan seni budayaberupa pertunjukan, pameran, studi seni budaya, dengan fasilitas dalam satu kompleksbangunan. Pusat Budaya seharusnya menunjukan ciri, identitas budaya, sertamenyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Hal ini menjadi penting karena arsitektur yangseragam dan tidak adaptif terhadap lingkungan sekitar tidak merepresentasikan konteksbudaya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada prinsipnya, arsitektur kontekstualsejalan dengan kebutuhan bangunan pusat kebudayaan karena langsung berhubungandengan site dan lingkungan, area, kondisi bangunan sekitar, masyarakat, budaya, yangberasal dari daerah setempat. Eksplorasi variabel gubahan massa, ornamen, atap, ruangluar, juga pintu masuk utama dalam lingkungan sekitar diperlukan sebagai prinsipperancangan Pusat Budaya, melalui arsitektur kontekstual terhadap budaya Minangkabau.Proyek Arsitektur Akhir ini memaparkan arsitektur kontekstual yang memengaruhiprinsip perancangan Pusat Budaya Sumatera Barat, serta hubungannya dengan budayadan lingkungan di sekitar bangunan. Berdasarkan hasil studi dari pembahasan ProyekArsitektur Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa kontekstual yang diterapkan diperancangan Pusat Budaya adalah bentuk gubahan massa, ornamen, atap, ruang luar, juga pintu masuk utama.
T he West Sumatra Cultural Center serves as a place for cultural arts activitiesin the form of performances, exhibitions, cultural arts studies, with facilities in a buildingcomplex. The Cultural Center should show characteristics, cultural identity, and adjust tothe surrounding environment. This is important because a uniform and non-adaptivearchitecture towards the surrounding environment does not represent the cultural contextin meeting people's needs. In principle, contextual architecture is in line with the needs ofcultural center buildings because it is directly related to the site and environment, area,condition of surrounding buildings, communities, culture, which originates from the localarea. Exploration of variable composition of masses, ornaments, roofs, outer space, aswell as the main entrance in the surrounding environment is needed as the designprinciple of the Cultural Center, through contextual architecture of Minangkabau culture.This Final Architecture Project presents a contextual architecture that influences thedesign principles of the West Sumatra Cultural Center, as well as its relationship with theculture and environment around the building. Based on the results of the study from thediscussion of the Final Architecture Project, it can be concluded that the contextualapplied in the design of the Cultural Center is the form of mass compositions, ornaments,roofs, outer spaces, as well as the main entrance.