Hubungan antara faktor pembentuk budaya keselamatan dengan safety behavior pada konstruksi gedung bertingkat
P ada daerah ibukota Jakarta pembangunan gedung bertingkat sangatsignifikan pertambahan jumlahnya seakan terjadi sebuah persaingan untuk majulebih dulu dalam bidang konstruksi, padahal sebagaimana kita tahu bahwakonstruksi merupakan aktivitas dengan level risiko tinggi yang dapatmenyebabkan terjadinya kecelakaan. Hal tersebut sangat berkaitan denganbagaimana budaya dalam proyek tersebut dan perilaku keselamatan atau safetybehavior pekerja pada proyek tersebut. Dalam kasus ini penulis mencoba mencarihubungan antara faktor pembentuk budaya keselamatan terhadap safety behaviorpada konstruksi gedung bertingkat. Awalnya penulis menggunakan metodekuisioner untuk mendapatkan data keadaan proyek dan kemudia diolahmenggunakan metode AHP. Dari 75 jumlah kuisioner yang dibagikan hanyadidapat kuisioner yang diisi dengan benar sebanyak 54 lembar. Kemudian setelahdiolah akan mendapatkan faktor yang paling berhubungan terhadap safetybehavior.
I n the capital Jakarta area development rise building very significant increase innumber as if there was a competition for the first advance in the field of construction, but as we know that construction is an activity with a high level of risk that can lead to accidents. It is very concerned with how the culture in the project and conduct safety or worker safety behavior on the project. In this case the author tries to find the relationship between the determining factors of safety culture on safety behavior in the construction of multi-storey buildings. Initially the author using a questionnaire to obtain data state of the project and laterprocessed using AHP. From 75 the number of questionnaires were distributed only obtained questionnaires filled in correctly as many as 54 sheets. Then, afterbeing processed will receive the factors most related to safety behavior.