Taman Rekreasi Budaya Parangkusumo Yogyakarta
B idang pariwisata memiliki potensi yang cukup besar untuk menambah devisa negara. Salah satu sebagai tujuan wisata ialah Yogyakarta, yang sejak dahulu dikenal sebagai pusat kebudayaan Jaw. Kawasan Parangtritis adalah salah satu dari banyaknya kekhasan budaya Yogyakarta, dengan adanya mitos atau legenda Kangjeng Ratu Kidul (Penguasa Laut Selatan) yang merupakan warisan sejarah yang tidak bisa terlepaskan dari kehidupan dan nilai arti bagi masyarakat Yogyakarta.Pantai Parangkusumo yang memiliki panorama pantai menarik, terletak ± 26 km dari kota Yogyakarta, merupakan arah pengembangan kepariwisataan Pantai Parangtritis dengan fokus utama pada Petilisan Parangkusumo yang merupakan tempat diadakannya. Upacara Labuhan yang bersifat sakral, untuk memperingati pertemuan Kangjeng Ratu Kidul dengan Penembahan Senopati dalam kaitannya dengan berdirinya Keraton Yogyakarta dan merupakan hubungan dengan konsepsi poros Utara-Selatan.Dengan luas 10 Ha, Pantai Parangkusumo membutuhkan berbagai fasilitas-fasilitas peninjang bercirikan budaya Yogyakarta yang dapat menarik istawan untuk berkreasi dan lebih mengenal budaya Yogyakarta di taman rekreasi budaya ini. Dalam memperkenalkan budaya Yogyakarta tersebut, diperlukan suatu kekhasan rancangan yang dapat membawa pengunjung ke susasan Yogyakarta, baik dari pola ruanganya, vegetasinya serta elemen-elemen yang merupakan suatu pelambangan (simbolis) dari arti kehidupan manusia, di mana masyarakat. Yogyakarta mengartikan kehidupannya dengan pelambangan-pelambangan.
T he tourism sector has considerable potential to increase the country's foreign exchange. One of the tourist destinations is Yogyakarta, which has long been known as the center of Jaw culture. The Parangtritis area is one of the many uniqueness of Yogyakarta culture, with the myth or legend of Kangjeng Ratu Kidul (Ruler of the South Sea) which is a historical legacy that cannot be separated from life and the value of meaning for the people of Yogyakarta.Parangkusumo Beach, which has an attractive coastal panorama, is located ± 26 km from the city of Yogyakarta, is the direction of tourism development for Parangtritis Beach with the main focus on the Parangkusumo Petilisan which is the venue for the event. Labuhan ceremony which is sacred in nature, to commemorate the meeting of Kangjeng Ratu Kidul with Penembahan Senopati in connection with the establishment of the Yogyakarta Palace and is a connection with the conception of the North-South axis.With an area of ​​10 hectares, Parangkusumo Beach requires a variety of facilities characterized by Yogyakarta culture that can attract visitors to be creative and get to know Yogyakarta culture more in this cultural recreation park. In introducing the Yogyakarta culture, a design uniqueness is needed that can bring visitors to the makeup of Yogyakarta, both from its room patterns, vegetation and elements which are symbolic of the meaning of human life, in which society. Yogyakarta defines life with symbolism.